Site icon PinterPolitik.com

Aksi Mahfud ala Detective Conan (Lagi)?

Aksi Mahfud ala Detective Conan Lagi

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD ketika menjawan pertanyaan para pewarta usai menghadiri sebuah rapat di Istana Merdeka, Jakarta, pada Oktober 2019 silam. (Foto: Setkab)

“Tiga hal tidak bisa lama disembunyikan: matahari, bulan, dan kebenaran” – Siddharta Gautama


PinterPolitik.com

Cuy, bagi kalian generasi 90-an yang dulu ketika hari Minggu, mimin yakin sudah stay di depan televisi (TV) sejak pagi habis subuh. Ngaku saja deh dan nggak usah malu-malu. Kita sama kok. Hehehe

Bagaimana tidak? Sejak pukul lima pagi hingga siang kita disuguhkan berbagai film anime dan tontonan anak-anak lainnya yang sungguh ciamik. Dari Spongebob ketika masih pagi buta, dilanjutkan dengan Power Rangers dan Dragon Ball pada pukul 08.30, dan diteruskan dengan anime detektif yang hingga sekarang masih digandrungi oleh banyak kaum milenial pada pukul 09.30, yaitu Detective Conan.

Begitu pula dengan mimincuy. Bahkan, dulu sampai mengoleksi komiknya lohNabung dari uang jajan diberikan orang tua setiap harinya. Pas sudah cukup, langsung deh, tancap ke toko buku dan cari komik terbarunya.

Bahkan, hingga sekarang mimin masih ingat kalimat menarik yang pernah digunakan dalam dialog anime tersebut, “segala sesuatu itu mempunyai pola, bahkan benang kusut sekalipun.” Kalimat ini juga yang selalu mimin pegang karena, ketika segala sesuatu memiliki pola, maka ketika terdapat sebuah masalah, pasti bisa diamati, dipelajari, dan bisa ditemukan jalan keluarnya dan terselesaikan.

Nah, kelihatannya nih, hal tersebut juga sedang terjadi di dalam negeri, cuy. Pasalnya, baru saja kemarin ada sebuah kasus tertembaknya salah satu tokoh agama di Intan Jaya, Papua. Yang mengagetkan yaitu hasil temuan yang didapatkan oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) menyebut bahwa terdapat keterlibatan aparat atas terbunuhnya Pendeta Yeremia Zanambani.

Beehh, apa nggak kaget kalian sebagai masyarakat biasa? Kalau mimin sihshock banget, cuy.

Dan, tahu nggak sih kalian? Kali ini yang menjadi tokoh utama – layaknya Shibnichi Kudo – masih tetap sama, gengs, yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Wahh, memang ya, Pak Mahfud ini seakan menjadi the special one yang terlihat pakar dalam mengurai benang dan mengungkap masalah. Tahu sendiri kan, sob, siapa pejabat yang getol banget ingin mengungkap kasus Djoko Tjandra ketika lembaga lainnya seakan lepas tangan? Ya, doi ini, cuy, sang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi.

Bahkan, doi sampai mengungkapkan bahwa dalam kasus ini tidak akan pandang bulu. Wuih, sangat dan gahar banget ya bosku. Padahal, biasanya siapa saja akan cenderung menghindari jika berurusan dengan aparat keamanan.

Ini bisa kita lihat dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang pengen-nya menghindari proses dan minta damai di tengah jalan ya, sob. Meski ini kaitannya sama institusi sebelah, setidaknya sama-sama aparatur penjaga keamanan negara. Hehehe.

Namun, yang nyesek nih, kok ya ibaratnya teman sendiri gitu loh yang diduga terlibat. Mimin jadi ingat sekuel Detective Conan bertajuk “Karaoke Box Murdure Case” yang mengakibatkan Tatsuya Kimura meninggal. Dan, ternyata yang membunuh Tatsuya yaitu teman dekatnya sendiri, yaitu Mari Tarahara. Padahal, biasanya Mari Tahara menjadi teman curhat dan yang melindungi si Tatsuya ini.

Hmm, mumpung ini masih terduga, semoga asumsi ini juga ada meleset-nya ya, sob – biar patah hatinya nggak terlalu dalam. Hehehe. (F46)

Exit mobile version