HomeCelotehAkhirnya Duo Fahri-Fadli Dirindukan

Akhirnya Duo Fahri-Fadli Dirindukan

“Iconic duos rip and split at the seams” – Drake, penyanyi rap asal Kanada


PinterPolitik.com

Bisa dibilang tidak afdal apabila pemerintah tidak menerima kritikan. Mungkin, kalimat inilah yang terbesit dalam pikiran Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Bagaimana tidak? Beberapa waktu lalu, Pak Pram ini bilang kalau dirinya kehilangan beberapa pribadi yang berani, yakni Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah.

Kata Pak Pram, duo ini merupakan duo yang biasa melontarkan kritik-kritik pada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Coba kita ingat-ingat lagi. Dalam periode pertama kepresidenan Jokowi, keduanya sering kali tampil bersama lho di banyak pemberitaan.

Hmm, pantas saja Pak Pram jadi kangen. Katanya sih, kedua figur kritis ini kini jarang muncul di media sosial maupun media massa.

Padahal, Pak Fahri dan Pak Fadli adalah orang-orang yang selama ini menjadi alasan mengapa Pak Pram ingin bekerja lebih keras lagi. “Karena itu menjadi vitamin,” ujar Pak Seskab.

Oh, iya. Selain Pak Fahri dan Pak Fadli nih, Pak Pram juga menyebutkan satu nama lain lho, yakni pengamat politik Rocky Gerung. Pak Rocky ini juga salah satu figur yang ramai memberi kritik kala ajang Pilpres 2019 lalu.

Wah, kalau Pak Pram nyariin Pak Rocky, Pinter Politik bisa membantu kok, Pak. Pak Pram bisa langsung aja datang ke acara Talk Show PinterPolitik pada tanggal 31 Maret nanti.

Di sana, Pak Rocky bakal hadir kok. Hehe. Ya, daripada nanti kangennya dipendam, mending Pak Pram langsung datang aja.

By the way, kalau dibandingkan dengan film nih, Pak Pram ini seperti Batman dalam film yang berjudul The Lego Batman Movie (2017). Dalam film ini, Batman yang selalu menjadi rival bagi Joker merasa kehilangan tuh.

Pasalnya, Joker kala itu akhirnya memutuskan untuk menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib secara sukarela. Padahal, selama ini, Batman selalu menghabiskan waktunya untuk mengejar Joker. Bak kehilangan musuh, Batman akhirnya malah mencari-cari Joker lagi meski sudah menjalani hukuman penjara.

Mirip Batman, Pak Pram bilang kalau dirinya sampai mencari-cari “keberadaan” Pak Fahri dan Pak Fadli lho. Katanya, beliau sampai mantengin media massa dan akun-akun media sosial mereka. Waw, Pak Pram stalking ya?

Tapi nih ya, kalau dicari-cari lagi, sebenarnya Pak Fadli udah sempat memberikan kritik lho ke pemerintah beberapa waktu lalu. Beliau kala itu bilang kalau eks-Perdana Menteri Inggris Tony Blair tidak “cocok” untuk menjadi bagian dari pemindahan ibu kota negara karena dinilai menjadi pembuat hoax soal Irak kala awal dekade 2000-an lalu.

Hmm, mungkin, Pak Pram kurang serius nih stalking-nya. Katanya nyariin, masa nggak tau kalau ada kritik ini? Jadi, sebenarnya, Pak Pram serius dengerin kritik apa nggak tuh? (A43)

View this post on Instagram

Angka kekerasan terhadap #perempuan terus meningkat setiap tahun, baik itu kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. Saat ini Indonesia bahkan telah ada dalam kondisi darurat kekerasan seksual menurut laporan dari #KomnasPerempuan. Nyatanya, ada persoalan ketidakseimbangan relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki di #Indonesia yang menjadi salah satu akar persoalan ini. Ini juga terjadi akibat budaya dominasi laki-laki yang sangat kuat. ⠀ ⠀ Temukan selengkapnya di Talk Show: “Dominasi dan Legacy Male Power terhadap Wanita Indonesia, Kenapa? Dari Mana? Masih Perlu?”⠀ ⠀ Tiket dapat dibeli di: http://bit.ly/TalkShowPinterPolitik ⠀ #infografik #infografis #politik #politikindonesia #pinterpolitik #EventPinterPolitik #TalkShowPinterPolitik #komnasperempuan #rockygerung

A post shared by PinterPolitik.com (@pinterpolitik) on

► Ingin lihat video-video menarik? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Ridwan Kamil “Ditelantarkan” KIM Plus? 
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?