HomeCelotehAhok, Mantan Terindah Djarot?

Ahok, Mantan Terindah Djarot?

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat kembali muncul ke hadapan khalayak. Djarot berkelakar, jika dirinya dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diberikan kesempatan memimpin Jakarta satu kali lagi, maka tingkat kemiskinan tidak akan tinggi seperti saat ini. 


PinterPolitik.com

“But I’m thinking of the way it was. Said I’m fine and said I moved on. I’m only here passing time in her arms, hoping I’ll find a glimpse of us” – Joji, “Glimpse of Us” (2022)

Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ternyata menuai kritik dari mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat. Terdapat beberapa sektor yang menjadi sorotan, yaitu mulai dari penamaan tokoh Betawi pada jalan hingga angka kemiskinan di DKI Jakarta. Khusus di sektor kesejahteraan, tingginya angka kemiskinan menjadi suatu hal yang cukup menyita perhatian karena persentasenya cukup tinggi.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017 angka kemiskinan berada pada persentase 3,77 persen. Angka ini sempat menurun dan kembali naik sebesar 4,57 dan 4,72 persen pada tahun 2020 dan 2021. 

Wah, ternyata angkanya tinggi juga ya. Pantas saja kalau dinilai tertinggi sejak 15 tahun terakhir. Eh, tapi jangan salah. Tingginya angka kemiskinan ternyata tidak lepas dari efek pandemi Covid-19 lho

Hal ini pun diakui oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sehingga wajar apabila tingkat kemiskinan mengalami peningkatan. Nah, coba dibandingkan dengan era Ahok dan Djarot. 

Iya sih, ketika keduanya menjabat, tingkat kemiskinan berada pada persentase 3,7 persen dari tahun 2014-2017. Eits, tetapi perlu diingat kalau pada era Ahok-Djarot, dunia masih normal alias belum ada pandemi Covid-19. 

Baca juga :  Pedang Bermata Dua Anies?
Pilkada DKI 2024 Djarot Return

Maka, kondisinya pun berbeda sehingga tidak bisa disamakan sehingga belum tentu jika Ahok-Djarot memimpin DKI Jakarta ketika pandemi Covid-19 bisa lebih baik dari saat ini. 

Hmm, Pak Djarot sampai berandai-andai lho jika diberikan kesempatan untuk meneruskan kepemimpinannya bersama Ahok maka angka kemiskinan tidak akan tinggi seperti saat ini. Hehehe, kangen ya Pak Djarot? 

Rindu boleh-boleh saja, Pak, tetapi rasanya jika hal itu direalisasikan sekarang tampaknya sulit terjadi. Mengapa? Karena Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2022 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN Pasal 22 ayat 1 menyebutkan jika direksi BUMN tidak diizinkan untuk menjabat sebagai calon kepala daerah.

Kalau dalam novel Marcel Proust berjudul In Search of Lost or Remembrance of Thing Past terdapat istilah involuntary memory, yaitu sebuah ingatan yang muncul karena ada sebuah pemicu. Well, mungkin Pak Djarot merasa pemicunya adalah angka kemiskinan yang tinggi di DKI Jakarta. Namun, dalam buku berjudul Essential Logic karya Ronald C. Pine dijelaskan jika perasaan mendominasi seseorang maka sulit untuk berpikir secara logis. 

Wah, bisa tambah sulit move on nih Pak Djarot karena sepertinya kenangan hanya tinggal kenangan saja. Sepertinya lagu yang saat ini sedang viral yaitu “Glimpse of Us” (2022) yang dinyanyikan oleh Joji cocok untuk menggambarkan suasana hati Pak Djarot. Jadi, benar ya Pak Ahok adalah mantan terindah buat Pak Djarot? (G69)


spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Surya Paloh Cemburu ke Prabowo?

NasDem persoalkan komentar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto karena dukung Anies di 2024. PDIP dianggap beda sikap bila terhadap Prabowo.

Airlangga Abaikan Giring?

PSI telah mendeklarasikan akan mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Mengapa Giring belum juga tawarkan Ganjar ke Airlangga?

Rocky Sebenarnya Fans Luhut?

Momen langka terjadi! Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya bertemu langsung dengan pengkritik terpedasnya, yakni Rocky Gerung.