HomeCelotehAhok “Kena” Post-Power Syndrome?

Ahok “Kena” Post-Power Syndrome?

“Maybe I keep movin’ forward and they’re just stagnant. They ain’t movin’ at all” – Drake, penyanyi rap asal Kanada


PinterPolitik.com

Laga antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok tampaknya masih berlanjut lagi nihGimana nggak? Baru-baru ini, Pak Ahok ikutan mengomentari polemik Rencana Kerja Tahunan (RKT) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta tahun 2021 lho.

Kata Pak Ahok sih, kenaikan gaji dan tunjangan untuk anggota DPRD DKI Jakarta yang tercantum di RKT 2021 ini udah ngebuat rakyat marah. Bahkan tuh, Komut Pertamina itu ngungkit apa yang akan terjadi apabila dirinya masih menjabat sebagai gubernur. Hmm.

Ya, wajar sih kalau masyarakat bakal marah. Gimana nggakWong gaji dan tunjangan baru untuk anggota DPRD DKI Jakarta nantinya disebut-sebut bisa mencapai Rp 173 juta. Wahgedhe uga.

Tapi nih, yang menarik dari komentarnya Pak Ahok ini adalah pengandaian apabila beliau masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Soalnya tuh, selama menjabat dulu, Pak Ahok ngerasa nggak bakal pernah mau menyetujui gaji anggota DPRD yang tinggi.

Bahkan, Pak Ahok juga ngundang seorang anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP yang masih muda, yakni Ima Mahdiah. Ketika ditanyai gaji si Ima, Pak Komut Pertamina ini pun masih merasa gaji itu terlalu tinggi – sekaligus menyindir bahwa kenaikan gaji itu disebabkan oleh gubernur lain.

Hmm, kok Pak Ahok ini kayak-nya suka nyindir Pak Anies ya? Hehe. Kalau diingat-ingat, Pak Ahok nggak sekali ini aja lho nyindir Pak Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga :  Megawati Tumbangkan Pengaruh Jokowi-Anies

Soal e-budgeting, misalnya, Pak Komut Pertamina sampai bilang sistemnya itu udah benar – asalkan tidak ada yang berniat markupNggak cuma soal penganggaran, Pak Ahok juga pernah tuh nyindir alus Pak Anies. “Pak Anies itu lebih pinter ngatasi-nya,” ujar Pak Ahok pada Januari 2020 lalu.

Ya, sebenarnya bagus sih kalau Pak Ahok mengkritik demi kebaikan bersama. Tapi, kok ya lumayan sering aja gituHehe.

Apa jangan-jangan Pak Ahok kena post-power syndrome setelah udah lama nggak ngejabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ya? Waduh, soalnya tuh, salah satu gejalanya adalah sering membicarakan kejayaan masa lalu lhoHehe.

Ya, terlepas dari benar atau nggak-nya, mungkin kritik Pak Ahok bisa menjadi masukan buat siapa pun yang ada di balik polemik RKT DPRD DKI Jakarta 2021 ini. Mari kita amati sajalah seberapa kuat pengaruh “nasihat” dari Pak Ahok ini. (A43)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?