Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menjadi orang pertama yang dihubungi oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi ketika memiliki keluhan soal kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Apakah Ahok kini sudah jadi hotline untuk Pertamina?
Dalam kehidupan yang serba fana ini, kendala bisa aja muncul tiba-tiba. Bahkan nih, terkadang, kendala-kendala tersebut menjadi momok yang membuat kita frustrasi tuh.
Nah, untungnya nih, kita nggak harus sendirian dalam menyelesaikan kendala-kendala seperti pesanan makanan yang tidak tepat, dana transfer yang terhambat, hingga rancangan undang-undang (RUU) penting yang belum juga disahkan. Semua itu ada jawabannya ketika saluran untuk protes atau komplain tersedia.
Biasanya tuh, melalui saluran komplain yang tersedia – biasanya disebut sebagai customer service, customer care, hingga pusat bantuan, kendala kita akan segera dibantu untuk diselesaikan. Dengan perasaan kecewa – bahkan marah, kita meluapkan keluhan kita kepada mereka.
Memang sih, salut dah buat mereka yang bekerja di balik telepon-telepon pusat bantuan. Kalian sebenarnya secara langsung adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang bahkan siap dihubungi 24 jam setiap hari. Udah ramah, selalu ada buat kita lagi. Hmm, si doi aja nggak gitu. Huhu.
Nah, sikap dan fungsi pusat bantuan seperti ini tampaknya tidak hanya dijalankan oleh mereka yang bekerja di bangku-bangku operator nih, melainkan juga pejabat-pejabat sekelas komisaris, yakni Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Baca Juga: Ahok-Gibran: Idola Jadi Rival?
Lha, gimana nggak? Pak Ahok kemarin jadi sosok yang langsung ditelepon ketika Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memiliki keluhan soal kebijakan Pertamina yang menaikkan harga bahan bakar (BBM) non-subsidi di provinsinya.
Bak operator pusat bantuan, Pak Ahok pun langsung mengatakan bahwa dirinya akan mengecek lebih lanjut alasan mengapa Pertamina menaikkan harga di sana. Kabarnya sih, Pak Ahok mendapat jawaban bahwa kenaikan itu disebabkan oleh Peraturan Gubernur (Pergub) Sumut yang menaikkan pajak bahan bakar.
Ya, terlepas dari itu, Pak Ahok ini bisa jadi keren uga ya menerima komplain Pak Edy dengan sabar. Kalau mimin ingat-ingat dulu, Pak Komut ini pernah marah-marah lho kala mendapatkan komplain dari warga ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hehe.
Ya, semoga aja sikap marah-marah Pak Ahok ini nggak kambuh lagi lah ya kalau menjadi “hotline” buat Pertamina. Bahkan nih, Direktur Utama (Dirut) Pertamina sendiri bilang kalau Ahok ini kini menjadi semacam influencer tuh buat Pertamina. Hmm.
Tapi nih, Pak Ahok ini kok semua fungsi di Pertamina diambil ya? Soal jabatan Komut, misalnya, Pak Ahok sempat dikabarkan juga merangkap menjadi Komisaris Independen. Apa jangan-janga Pak Ahok kini selain menjabat sebagai hotline juga menjabat sebagai Dirut tuh? Kan, banyak yang menduga demikian. Hmm, gimana nih, Pak Ahok? (A43)
Baca Juga: Ahok Menteri Yang Dinanti?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.