Site icon PinterPolitik.com

Ahok “Ingin” Bisa Seperti Luhut?

Ahok Ingin Seperti Luhut

Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) yang kala itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) bersama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok (kanan) yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2016 silam. (Foto: Republika)

Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengungkapkan bahwa ada banyak kontrak yang justru merugikan Pertamina. Apakah Ahok ingin menjadi the fixer layaknya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan?


PinterPolitik.com

Siapa yang tidak sedih bila kita dibandingkan dengan orang lain? Ada kalanya, oleh orang lain, kualitas-kualitas yang kita miliki kerap dinilai mengacu pada kualitas yang dimiliki orang lain.

Namun, ternyata, tanpa disadari, kita juga biasa membandingkan diri kita dengan kualitas orang lain. Mungkin, inilah yang tengah dirasakan oleh Ahoque yang berasal dari Nusantara di alternate universe Bumi-45.

Bagaimana tidak? Ahoque yang juga dikenal sebagai Wreck-It Ahoque merasa bahwa dirinya perlu untuk memperbaiki berbagai persoalan yang ada di hadapannya – seperti banyaknya kontrak dan perjanjian yang menurutnya bisa merugikan perusahaan di mana ia bekerja, yakni Pertamani.

Namun, Ahoque ternyata malah dianggap “merusak” hal yang sudah ada. Bahkan, dirinya dianggap oleh temannya, Aria, sebagai orang yang sok berlagak bak seorang direktur.

Bukan kali ini saja Ahoque harus melalui kritik dan sindiran serupa. Saat dulu bekerja di Pemerintah Jayakarta, misalnya, Ahoque juga dinilai terlalu “semena-mena” dalam berucap.

Baca Juga: Kenapa Ahokers Bisa Muncul?

Sungguh sebuah hal kontras bila dibandingkan dengan namanya yang bernama Lihit. Bagaimana tidak? Lihit bisa menyelesaikan berbagai tugasnya dengan tepat dan cepat. Boleh jadi, inilah mengapa Lihit sangat dipercayaa oleh teman dari keduanya, yakni Jaka.

Jaka sendiri merupakan sosok pemimpin yang mengayomi keduanya. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Jaka pun berusaha memberikan tugas-tugas yang berarti bagi Ahoque.

Namun, apa daya, Lihit ternyata lebih mampu mewujudkan hal-hal yang diinginkan oleh Jaka. Mungkin, inilah situasi yang biasa disebut sebagai cinta segitiga, yakni antara Jaka, Lihit, dan Ahoque. Bak cinta yang bertepuk sebelah tangan bagi Ahoque, Lihit lah yang menjadi Mr. Fix-It di mata Jaka. 

Mampukah Ahoque merebut kembali “cinta” Jaka? Bisakah Ahoque mendapatkan kesempatan kedua di Kalimantan bagian timur? Tentunya, semua ini bergantung pada Jaka sendiri. (A43) 

Baca Juga: Mungkinkah Jokowi Tersandera Ahok?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version