Situs website pemantauan virus corona milik Pemprov DKI Jakarta dikritik Menkominfo. Katanya, data yang ditampilkan tidak sama dengan milik Kemenkes. Pak Anies juga disorot soal inisiatifnya bikin tim khusus penanganan corona. Menko Polhukam sampai nyindir, katanya jangan ada kepala daerah yang cari panggung di tengah corona. Eh, website laporan corona milik Pemrov DKI Jakarta malah sempat diserang hacker. Hmmm, mencurigakan.
PinterPolitik.com
Jadi Gubernur DKI Jakarta itu memang berat. Itulah yang kira-kira dialami oleh Pak Anies Baswedan. Dituduh menang berkat sentimen agama, dianggap kinerjanya belum mencapai standar yang dicapai gubernur sebelumnya, dan lain sebagainya.
Beh, belum kerja aja udah dipandang secara negatif. Sampai kapan pun bakal dipandang negatif cuy.
Isu banjir misalnya, nama Anies beberapa bulan terakhir terus dikiritik karena dianggap tak punya planning untuk mengatasi banjir di ibu kota. Hubungannya dengan pemerintah pusat juga panas dingin. Revitalisasi monas terbentur izin dari Mensesneg. Pelaksanaan Formula E juga sempat melahirkan tarik ulur izin.
Kasus terbaru adalah terkait penanganan virus corona. Anies yang cepat tanggap dan membentuk tim khusus di DKI Jakarta justru terkesan “disindir” oleh Menko Polhukam Mahfud MD yang meminta agar kepala daerah tidak mempolitisasi kasus virus corona.
Padahal ya, apa yang dilakukan oleh Pak Anies itu dipuji oleh banyak pihak. Soalnya, penanganan kasus corona itu sudah terstruktur dari tingkat yang paling tinggi hingga ke lingkungan RT/RW.
Presiden Jokowi pada akhirnya memuji kinerja Pak Anies. Walaupun pujiannya nggak spesifik buat Anies doang, tetapi juga untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Hmmm, kayak nggak tulus gitu mujinya ya. Upppss.
Nah, yang terbaru, “serangan” terhadap Anies hadir terhadap website yang dibuat oleh Pemprov DKI Jakarta untuk melaporkan status kasus virus corona di Jakarta. Sebelumnya, website itu dikritik oleh Menkominfo yang menyebut bahwa isi data yang disampaikan di website tersebut berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan.
Eh belakangan, situs tersebut ternyata diserang oleh hacker, sehingga membuatnya sempat tidak bisa diakses.
Beh, ini mah namanya all-out attack – kalau dalam bahasa sepak bola, biasa disebut serangan total.
Tapi nih, roman-romannya isu ini emang punya nuansa politik yang tinggi. Ujung-ujungnya sangat mungkin terkait Pilpres 2024. Pak Anies kan salah satu kandidat dengan citra yang paling positif. Nggak heran lah kalau banyak yang pengen doi buruk citranya.
Sayangnya, kenapa urusan terkait corona harus juga kena imbasnya sih. Soalnya, apa yang dilakukan oleh Pak Anies itu positif loh. Jadi, buat yang suka serang Pak Anies, cobalah berpikir. Sebelum berpikir itu dilarang. Uppps.
Ah, oligarki. (S13)
► Ingin lihat video-video menarik? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.