HomeCelotehAda Yang Menyandung Ma’ruf Amin?

Ada Yang Menyandung Ma’ruf Amin?

“Dia (Rahmat) telepon saya, ‘Pak Djoko kita mau ke Malaysia karena ada kunjungan kerja’. Beliau bilang pak kyai (Ma’ruf Amin), panggilannya abah mau ke Kuala Lumpur, yaitu yang sekarang jadi Wapres kita, mau ke Kuala Lumpur”. – Djoko Tjandra, terdakwa dugaan suap fatwa Mahkamah Agung


PinterPolitik.com

Djoko Tjandra mungkin bisa jadi salah satu tokoh buronan paling dicari beberapa waktu sebelum ia akhirnya ditangkap polisi. Bisa dibilang doi juga jadi salah satu buronan paling “sakti” pada zaman itu.

Iya cuy, doi bisa ke Papua Nugini, Malaysia dan bahkan masuk kembali ke Indonesia tanpa mampu dilacak sebelum-sebelumnya. Kurang sakti gimana coba.

Baca Juga: Jalan Demokrasi Para Jenderal (Bagian I)

Tapi, seperti bunyi peribahasa: “Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti jatuh juga”, akhirnya Djoko Tjandra bisa juga diringkus oleh aparat penegak hukum saat mengurus upaya peninjauan kembali kasusnya.

Nah, kini proses hukumnya yang ikut menjerat beberapa petinggi kepolisian dan beberapa pihak di Kejaksaan Agung, tengah berlangsung. Dan kabar terbaru muncul saat Djoko Tjandra menyebut nama Wakil Presiden Ma’ruf Amin di dalam persidangan.

Eits, ini bukan karena doi mengkritik kinerja Pak Ma’ruf yang emang jarang kelihatan – uppps – melainkan terkait rencana pertemuannya dengan sang kiai itu beberapa waktu sebelumnya di Kuala Lumpur, Malaysia.

Sontak banyak pihak yang kemudian bertanya-tanya terkait apa hubungannya Djoko Tjandra dengan Ma’ruf Amin? Pihak Ma’ruf Amin sendiri lewat jubirnya telah membantah pernyataan Djoktjan tersebut. Pernyataan tersebut dianggap sebagai upaya pencatutan. Wih. Sangar.

Tapi, kalau beneran ini pencatutan, bisa dibilang Djoktjan saat ini ibaratnya kayak orang yang lagi mau jatuh dari tepian air terjun. Kayak Lara Croft di film-film Tomb Rider. Doi akan berusaha meraih apa pun yang bisa diraih agar tidak jatuh ke jurang.

Mungkin yang dilakukan oleh Djoktjan adalah berusaha meraih apa pun yang bisa diraih agar tak jatuh ke lubang hukuman. Lha iya, kalau sudah makin genting dan kepepet, segala cara pasti akan ditempuh.

Yang jelas, ini juga jadi alarm untuk Pak Ma’ruf sendiri untuk lebih berhati-hati jika ada orang yang mengajak akan bertemu. Soalnya bisa dipakai untuk membentuk narasi politik tertentu loh.

Menarik untuk ditunggu kelanjutannya. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Prabowo, Amartya Sen, dan Orde Baru

Program Makan Siang Bergizi (MBG) alias makan siang gratis yang kini sudah dijalankan oleh pemerintahan Prabowo Subianto nyatanya punya visi yang serupa dengan program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) yang merupakan program di era Orde Baru.

The Invincible Bahlil and The Philosopher King

Dengarkan artikel ini: Meski kerap dikritik dan dianggap kontroversial, nyatanya sosok Bahlil Lahadalia harus diakui jadi inspirasi bagi banyak orang. Meniti karier dari pelosok,...

Operasi Bawah Tanah Jokowi

Dalam beberapa bulan terakhir, dunia politik Indonesia diguncang oleh isu yang cukup kontroversial: dugaan keterlibatan Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mengambil alih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).