Site icon PinterPolitik.com

Ada Badut Politik di Istana?

Ada Badut Politik di Istana?

Foto: detikcom/Andhika Prasetia

Menurut politisi PDIP Komarudin Watubun, ada menteri di kabinet Presiden Jokowi yang memanfaatkan isu tiga periode untuk kepentingan pribadinya. Menurutnya, mereka adalah badut-badut politik yang menunggangi keadaan. Seperti apa badut-badut politik ini?


PinterPolitik.com

Siapa yang tidak mengenal mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bahkan sebelum menjadi Presiden AS, namanya sudah menjadi perbincangan hangat, yang tidak hanya dari kalangan pebisnis dan politisi, melainkan juga akademisi.

Di bukunya yang terbit pada tahun 2018, Identity: The Demand for Dignity and the Politics of Resentment, salah satu ilmuwan politik paling terkenal saat ini, Francis Fukuyama sampai menyebut nama Trump lebih dari dua puluh kali lho. 

Dalam sebuah artikel di Daily News, Trump sampai masuk list sebagai political clowns alias badut politik. Istilah badut politik sendiri digunakan untuk menggambarkan kandidat atau politisi yang kampanyenya membuat kita tertawa, sampai bertanya, “Kenapa sih ini orang?”.

Ya, intinya, istilah badut politik di artikel itu sebelas dua belas lah ya dengan makna badut di dunia nyata. Tugasnya memberi hiburan dan kelucuan yang membuat kita tertawa. Senangnya.

Tapi nih, ada lho badut politik yang maknanya jadi anti-tesis dari badut di dunia nyata. Baru-baru ini, istilah itu dikeluarkan oleh Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan, Komarudin Watubun. 

“Saya pikir badut-badut politik banyak memanfaatkan isu tiga periode untuk kepentingan pribadi,” ungkap Komarudin pada 12 April.

Ya, seperti yang kita tahu, pernyataan itu bertolak dari kegeraman atas wacana penundaan pemilu, hingga presiden tiga periode yang justru keluar dari menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berbagai elite PDIP sendiri sudah mengungkapkan kegeramannya atas kasus ini.

Sangking geramnya, Pak Komarudin sampai menyebut menteri-menteri itu sebagai badut-badut politik. Tapi nih, ini beda ya dengan artikel di Daily News yang tadi. Gestur politik para menteri itu tidak membuat kita tertawa, tapi lebih ke jengkel sampai marah.

Mungkin banyak yang bergumam dalam hatinya, “Udah susah-susah Reformasi, ini malah pengen nambah jabatan presiden”. Kalau ini sih bukan badut politik dalam artian lucu ya, tapi lebih ke ungkapan kekesalan.

Eh, tapi ternyata ada lho badut yang sepertinya menggambarkan badut politik yang dimaksud Pak Komarudin. Ya, apalagi kalau bukan badut di film It (2017). Badut yang bernama Pennywise ini justru merupakan sosok penebar teror. Ini film horor sih. 

Nah, badut di film It mungkin sebelas dua belas lah ya dengan badut politik yang disebut Pak Komarudin. Keduanya sama-sama menebar teror. Satunya menebar teror yang menghilangkan anak-anak, dan satunya lagi menebar teror yang ingin menghilangkan semangat Reformasi. Hehe. (R53)

Exit mobile version