HomeBelajar PolitikYakin Jokowi Alergi Aseng-Asing?

Yakin Jokowi Alergi Aseng-Asing?

 

“Politik tidak akan bisa lepas dari kehidupan insan di muka bumi ini. Buktinya, spesisies kampret dan cebong saja sangat gemar manuver politik.” 


PinterPolitik.com

[dropcap]B[/dropcap]upati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa Presiden Jokowi meminta para bupati meluruskan isu serbuan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok ke Indonesia. Dalam pertemuannya dengan para bupati seluruh Indonesia, Jokowi juga meminta mereka untuk menjelaskan isu terkait tudingan dirinya sebagai anggota PKI yang hingga kini masih beredar.

Wah, yang begini-begini nih bikin oposisi menohok, mengumpat dari belakang. Wong, Jokowi menggunakan instrumen negara untuk sosialisasi program kerja dan melwan kampanye hitam untuk memperkuat citra dirinya gengs! Masa sih? Wkwkwk.

Coba deh bayangin kalau kalian diminta sama teman kalian untuk menyelidiki kebenaran suatu fenomena, dan pastinya kalian akan bicaranya seperti ini dalam sebuah perumpamaan:

Kecebong: “Lapor komandan, saya mendengar kabar yang beredar di beberapa daerah kekuasaan kita, ada yang sedang memberitakan kebohongan besar komandan!” Share on X

Bos Katak: “Wah, isu apa itu yang sedang beredar? Isu masting yang sekarang sudah ada ekstraksnya?”

Kecebong: “Bukan komandan, itu mah iklan di tv, Ndan! Ini isu mengenai murtadin dan ideologi kiri, Ndan!”

Bos Katak berbicara dalam hati kecilnya sambil mengepal tangan dan menggebrak meja: “Wah isu itu lagi rupanya!” Lantas dia berkata lagi: “Oke lah kalau begitu, selidiki dan luruskan isu yang benarnya! Sekarang!”

Nah di sinilah posisi kalian saat mengkampanyekannya dan meluruskan isu itu:

Kecebong: “Oi kalian para nyamuk! Ada kabar baru nih dari Bos Katak! Apa yang beredar mengenai murtadin dan ideologi kiri adalah fitnah! Jangan percaya, itu berita bohong yang berusaha memecah keharmonisan kita. Antara Katak, Cebong, dan Nyamuk adalah kesatuan yang tak terpisahkan! Jadi intinya Bos Katak adalah sosok yang pro pekerja Nyamuk pribumi dan alergi ideologi kiri!”

Baca juga :  PDIP Gabung Prabowo, Breeze atau Hurricane? 

Nyamuk: “Wah serius kamu, Bong? Pantas dari kemarin aku dengar isu itu dari kubu Kamvret, kuping aku serasa ada yang nyumpal. Ternyata oh ternyata itu isu yang tidak benar! Ya udah kalau begitu besok saya setia sama Bos Katak saja, soalnya Kamvret pembohong!”

Kecebong: “Nah, gitu dong baru namanya Nyamuk yang cerdas!”

Gimana gengs menurut kalian, jadi wajar dong kalau oposisi marah bila Jokowi meminta kepala daerah meluruskan isu komunis dan pekerja asing? Kalau eyke yang bukan sejenis spesies kamvret juga kesel kok lihat Jokowi ngomong pro sama pekerja pribumi! Kenapa? Ya nggak apa-apa, pengen aja. Wkwkwk, bercanda ya cuy!

Btw, di luar ini semua, eyke mau nanya sama kalian. Ada yang tahu enggak gimana nasib tambang-tambang kita di Indonesia, contohnya kayak Freeport gitu?  Terus ada yang tahu enggak nasib sodara-sodara kita yang berada di pedalaman sana, apa mereka sudah tersadar dan berpikir untuk memajukan daerahnya? (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...