HomeBelajar PolitikWiranto Tidak Mendidik?

Wiranto Tidak Mendidik?

“Sumpah pocong, itu namanya membodohkan rakyat. Jadi Wiranto kalau sumpah pocong membodohkan rakyat.” ~ Mayjen (Purn) Kivlan Zen


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]apan ya perseteruan politik dinegeri ini berakhir, apa harus menunggu datangnya hari kiamat dulu baru kedamaian itu bisa hadir? Atau dengan cara apatis, mematikan TV di jam-jam yang sedang menyiarkan tajuk politik, scroll sampai kebagian akhir saat muncul artikel poitik di browser, dan tutup telinga saat teman diskusi isu politik?

Duh, sebegitu memuakkan kah dunia politik sampai segitunya saya harus menghadapinya? Butuh nalar jernih dan sabar dalam menavigasinya.

Eh sebentar deh, tapi mau sampai kapan sih kita diminta untuk bersabar, wong semakin hari elitisnya semakin tidak jelas. Contohnya seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, yang membantah tudingan mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen soal dalang kerusuhan Mei 1998.

Sebelumnya, Kivlan memang menuduh bahwa Wiranto adalah dalang dari kerusuhan tersebut. Di acara Tokoh Bicara 98, Kivlan menyebutkan peran-peran Wiranto di peristiwa tersebut sehingga bisa disebut sebagai dalang.Memang tidak ada yang salah dengan bantahan Wiranto soal keterkaitan dirinya di kerusuhan 98. Tapi yang aneh itu soal bagaimana cara meyakinkan kita kalau dirinya tidak terlibat dalam kerusuhan 98.

Coba bayangkan, sekaliber Wiranto yang pengalaman dan jabatannya luar biasa, menantang Kivlan dan Prabowo Subianto untuk membuktikan hal itu pakai sumpah pocong segala! Waduh, Presiden Jokowi sudah bicara pengembangan teknologi sampai unicorn loh, masa menterinya masih ngomongin sumpah pocong?

Hmmm, kalau menurut beberapa orang yang saya tanyain soal sumpah pocongnya Wiranto sih mereka berpendapat seperti ini, mungkin Wiranto lebih takut sama pengadilan bro dibanding sama pocong. Wkwkwk.

Kalau memang serius mau membuktikan siapa dalangnya, kenapa Pak Wiranto gak mengusulkan kasus ini diselesaikan lewat mekanisme hukum? Kan bisa tuh pergi memberi kesaksian lewat pengadilan HAM. Kalau kayak gini, mungkin Pak Kivlan dan Pak Prabowo juga bisa diajak buat sama-sama membuktikan, daripada diajak sumpah pocong?

Baca juga :  Betulkah Jokowi Melemah? 

Nah, masalahnya juga kenapa Pak Wiranto jadi bawa-bawa Prabowo? Kan yang menuding Kivlan Zen. Saya jadi mikir begini, mungkin Wiranto  kesal karena Prabowo tidak tahu terima kasih, dulu aja pas mau mengasingkan diri ke Jordan dibantu, eh sekarang dia malah ngotot lawan tim yang sedang Wiranto pandu. Ahahay.

Sebenarnya yang pro sama 98 siapa ya? Kanan atau kiri nih? Share on X

Nah, kalian sendiri gimana melihat tantangan Wiranto kepada pihak-pihak yang menudingnya?  Hmmm, bodo ah dari pada mikirin politik dan pocong mending mikirin perkataannya Franklin D. Roosevelt;

“Tugas pemimpin negara ialah: membujuk, memimpin, berkorban, serta selalu mengajari rakyat. Tugasnya yang terpenting adalah mendidik.”  Sudahkah mereka berkorban dan mendidik? (G42)

spot_imgspot_img

#Trending Article

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...