Site icon PinterPolitik.com

Unikop Tantang Unicorn

Unikop Tantang Unicorn

Foto : Istimewa

“Apa itu tol langit? Itu loh yang buat orang internet, bisa digital. Itu ada tol langitnya.” ~ Ma’ruf Amin


PinterPolitik.com

[dropcap]T[/dropcap]erserah mereka mau bilang apa, yang pasti saya terus berpegang teguh mendukung Pakde untuk kembali memimpin negara ini di periode berikutnya.

Demikian kata Iim dalam hati setelah mendengar sindiran pedas dari Joy yang mendukung Om Wowo di Pilpres 2019.

“Joy sudahlah, berhenti mengejek pemimpin kita! Pakde jadi Presiden dipilih oleh sebagian besar rakyat kita loh! Mau sampai kapan kamu bilang Pakde tidak becus?” kata Iim yang kesal dengan perkataan Joy yang bilang Pakde tidak bisa memimpin dan gemar mengelabui rakyat.

“Santai Im, santai dulu! Jangan melihat dunia seperti katak dalam tempurung dong! Please open your mind dude!” balas Joy sambil mengeluarkan senyuman saat melihat Iim yang sudah mulai terpancing emosi.

“Iya, habis kamu itu tega banget sama Pakde, memangnya kenapa sih kalau pakde bangga dengan unicorn-nya? Coba bandingkan, mending mana sama Om Wowo yang tahunya hanya pelihara kuda mahal? Ditanya unicorn saat debat jawabnya ‘hah hooh haah hooh’”, balas Iim.

Joy hanya bisa tertawa sambil menepuk-nepukan pundak kawannya itu.

“Im, asal kamu tahu ya, unicorn yang pemimpin kamu banggakan itu bilang sebenaranya hanya omong kosong belaka. Coba kamu lihat beberapa unicorn yang doi bangakan, berapa persen yang sahamnya dimiliki anak negeri? Di bawah 50 persen semua kan? Tandanya apa? Ya asing lagi asing lagi cuy! Enggak percaya? Tanya sama Jack Ma sang pendiri Alibaba!” kata Joy sambil menjelaskan panjang lebar.

Iim pun terdiam mendengarnya.

“Coba kamu pikir dan bandingkan lagi deh Im, yang dibilang junjungan kamu sama yang dibilang oposisi. Terus kamu telaah bagus mana, unicorn petahana atau unikop-nya oposisi yang diperkenalkan oleh Bang Sandi tuh? Selain itu kira-kira akan lebih menguntungkan yang mana bagi masyarakat? Kalau kamu hanya berpikir omongan bangun tol yang dibilang sama calon wakilnya Pakde, itu mah klasik coy,” seloroh Joy melanjutkan.

Iim masih bungkam seribu bahasa setelah mendengar omongan kawannya itu.

Duh, benar juga apa yang dibilang Joy! Kalau masalah tol dan kereta cepat mah siapa juga bisa bikin. Tapi kalau masalah kemandirian dan kedaulatan bangsa, nggak semua orang bisa menerapkannya. Apa ini yang dinamakan cinta buta? Pokoknya bodo amat dah, mau Pakde gimana juga yang penting gua punya kebanggaan menjadi orang yang setia. Dasar cinta buta nih orang emang. (G42)

Exit mobile version