HomeBelajar PolitikTrump, Presiden Paling Tidak Kompromis

Trump, Presiden Paling Tidak Kompromis

Sejak menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump membuat berbagai kebijakan yang tak hanya menggegerkan warganya, tapi juga dunia. Reaksi atas kebijakan tanpa komprominya ini ternyata begitu besar dan meluas, bahkan hasil dari polling Gallup memperlihatkan, hanya dalam waktu 8 hari saja, 51 persen warga sudah tidak setuju dengan kebijakan-kebijakan tersebut.


pinterpolitik.com – Selasa, 31 Januari 2017.

WASHINGTON – Setiap presiden pasti pernah membuat kebijakan tidak populer yang mengundang reaksi penolakan dari masyarakat, namun hasil polling tersebut merupakan fakta yang cukup fantastis. Konon presiden AS sebelumnya yang paling tidak populer sekalipun, seperti Gerald Ford dan  Dwight Eisenhower, belum pernah mencapai penolakan masyarakat hingga sebesar itu.

Salah satu keputusan paling kontroversial adalah pelarangan masuk bagi warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim. Keputusan ini tak hanya mendapat kecaman  dari berbagai negara, dari dalam negeri pun, Trump mendapatkan banyak penolakan. Bahkan 16 Kepala Kejaksaan Negara Bagian Amerika telah mengeluarkan pernyataan gabungan yang mengencam keputusan tersebut.

“Sebagai penasihat hukum bagi lebih dari 130 juta warga AS dan warga asing di negara bagian kami, kami mengecam perintah eksekutif Presiden Trump yang inkonstitusional, tidak bersifat Amerika dan melanggar hukum,” tulis para jaksa agung dari 16 negara bagian AS yang dikeluarkan dalam pernyataan bersama tersebut.

Beberapa kebijakan Trump lainnya yang paling tidak populer bagi masyarakat adalah pembangunan tembok di perbatasan Meksiko, pembekuan pelayanan jaminan kesehatan Obamacare, perang dagang dengan Cina,  pelarangan penggunaam biaya federal untuk aborsi, hak kepemilikan senjata, serta pencairan dana yang sangat besar untuk memerangi ISIS.

Melihat situasi ini, divisi riset dan analisa majalah The Economist memperingatkan bahwa sepak terjang Trump sebagai Presiden AS dapat berdampak pada situasi keamanan dan politik dunia. Dalam skala risiko 1-12, Trump ditempatkan dalam posisi 10, hanya satu tingkat lebih tinggi dari ancaman jihadi yang mampu menggoyang stabilitas dunia. (Berbagai sumber/R24)

Baca juga :  Elon Musk Top Drone Maverick

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...