“Masyarakat coba dipikat, dengan pencitraan palsu yang merakyat.” ~ Najwa Shihab
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]residen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman pernah mengunggah postingan mengenai pemimpin otentik dan pemimpin kosmetik. Postingan itu ia sampaikan melalui akun Twitternya.
Menurut Sohibul Iman, pemimpin otentik lahir karena proses, bukan dipoles seperti pemimpin “kosmetik”. Wih, kreatif banget nih orang, pantas doi jadi presiden di PKS. Wkwkwk.
Btw apa yang diungkapkan Sohibul, bahaya juga nih gengs. Ungkapan ini bisa jadi pemantik bumbu-bumbu perpecahan loh! Weleh-weleh. Share on XSetuju sekali karna @prabowo termasuk pemimpin kosmetik
— Syahdie (@syahdie6) March 11, 2018
Buktinya nih gengs, ungkapan yang sebenarnya sudah dikeluarkan beberapa bulan lalu sampai hari ini masih menjadi trend loh di kubu oposisi Jokowi, yang menyebut-nyebut Jokowi adalah pemimpin yang sukanya pakai kosmetik atau gemarnya pencitraan aja.
Wah kalau eyke di posisi Jokokowi, pasti deh eyke balas ungkapan itu seperti ini: “Eh cin! Emang gua cowok apaan sukanya pakai kosmetik! Iyuh cucok” Wkwkwk.
Ungkapan pemimpin otentik yang dimaksud Sohibul itu lahir melalui proses. Bukan pemimpin kosmetik yang lahir karena dipoles. Ternyata hal ini tidak berhenti sampai di postingan Sohibul saja gengs. Pada acara di salah satu televisi swasta yang mengundang Juru Bicara Tim Kampanye Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjutak juga mengatakan seperti ini:
“Pak Prabowo adalah sosok yang lebih otentik, hadir tidak dengan kepura-puraan, hadir dengan orisinalitas dan tidak memaksakan diri tampil dengan penuh kepalsuan dan pencitraan”.
Duh gengs, nyadar enggak sih kalau sampai si Dahnil bilang kayak gini, yang sebenarnya sedang melakukan penghinaan terhadap citranya Prabowo? Kok bisa? Ya iya lah, kalau doi bilang kayak gitu kan sama aja doi lagi menggunakan kosmetik di citranya Prabowo! Wong, ini kan tahun politik. Kalau dia ngomong gitu, ya otomatis kesemprot sendiri. Wkwkwk.
Di luar itu semua, apa kalian yakin pencitraan pada masa kampanye atau pembangunan image adalah hal yang haram dilakukan para kandidat? Sampai-sampai satu sama lain tidak terima dibilang melakukan pencitraan?
Bukankah itu bagian dari cara untuk menunjukkan harus adanya satu role model yang patut dicontoh oleh masyarakat luas. Kan pemimpin adalah role model-nya masyarakat. Jika seseorang tidak mampu untuk menjadi role model, maka tidak ada harapan dong untuk menjadi pemimpin rakyat? Weleh-weleh.
Memang sih gengs, ada sebuah teori yang mengatakan pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan. Tapi kalian juga harus tahu dong manusia itu kan tidak ada yang sempurna, jadi untuk menutupi kekuarangan itu kita perlu untuk membuat … Nah jawab sendiri deh gengs titik-titiknya. Nanti kalau eyke yang isi dikira pro dan mendukung Jokowi yang katanya gemar pakai kosmetik dengan produk yang ga otentik lagi. Wkwkwk. (G35)