HomeBelajar PolitikTernyata Jokowi Gemar Pakai Kosmetik

Ternyata Jokowi Gemar Pakai Kosmetik

“Masyarakat coba dipikat, dengan pencitraan palsu yang merakyat.” ~ Najwa Shihab


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]residen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman pernah mengunggah postingan mengenai pemimpin otentik dan pemimpin kosmetik. Postingan itu ia sampaikan melalui akun Twitternya.

Menurut Sohibul Iman, pemimpin otentik lahir karena proses, bukan dipoles seperti pemimpin “kosmetik”. Wih, kreatif banget nih orang, pantas doi jadi presiden di PKS. Wkwkwk.

Btw apa yang diungkapkan Sohibul, bahaya juga nih gengs. Ungkapan ini bisa jadi pemantik bumbu-bumbu perpecahan loh! Weleh-weleh. Share on X

Buktinya nih gengs, ungkapan yang sebenarnya sudah dikeluarkan beberapa bulan lalu sampai hari ini masih menjadi trend loh di kubu oposisi Jokowi, yang menyebut-nyebut Jokowi adalah pemimpin yang sukanya pakai kosmetik atau gemarnya pencitraan aja.

Wah kalau eyke di posisi Jokokowi, pasti deh eyke balas ungkapan itu seperti ini: “Eh cin! Emang gua cowok apaan sukanya pakai kosmetik! Iyuh cucok” Wkwkwk.

Ungkapan pemimpin otentik yang dimaksud Sohibul itu lahir melalui proses. Bukan pemimpin kosmetik yang lahir karena dipoles. Ternyata hal ini tidak berhenti sampai di postingan Sohibul saja gengs. Pada acara di salah satu televisi swasta yang mengundang Juru Bicara Tim Kampanye Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjutak juga mengatakan seperti ini:

“Pak Prabowo adalah sosok yang lebih otentik, hadir tidak dengan kepura-puraan, hadir dengan orisinalitas dan tidak memaksakan diri tampil dengan penuh kepalsuan dan pencitraan”.

Duh gengs, nyadar enggak sih kalau sampai si Dahnil bilang kayak gini, yang sebenarnya sedang melakukan penghinaan terhadap citranya Prabowo? Kok bisa? Ya iya lah, kalau doi bilang kayak gitu kan sama aja doi lagi menggunakan kosmetik di citranya Prabowo! Wong, ini kan tahun politik. Kalau dia ngomong gitu, ya otomatis kesemprot sendiri. Wkwkwk.

Di luar itu semua, apa kalian yakin pencitraan pada masa kampanye atau pembangunan image adalah  hal yang haram dilakukan para kandidat? Sampai-sampai satu sama lain tidak terima dibilang melakukan pencitraan?

Baca juga :  Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Bukankah itu bagian dari cara untuk menunjukkan harus adanya satu role model yang patut dicontoh oleh masyarakat luas. Kan pemimpin adalah role model-nya masyarakat. Jika seseorang tidak mampu untuk menjadi role model, maka tidak ada harapan dong untuk menjadi pemimpin rakyat? Weleh-weleh.

Memang sih gengs, ada sebuah teori yang mengatakan pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan. Tapi kalian juga harus tahu dong manusia itu kan tidak ada yang sempurna, jadi untuk menutupi kekuarangan itu kita perlu untuk membuat … Nah jawab sendiri deh gengs titik-titiknya. Nanti kalau eyke yang isi dikira pro dan mendukung Jokowi yang katanya gemar pakai kosmetik dengan produk yang ga otentik lagi. Wkwkwk. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...