HomeBelajar PolitikSurya Paloh Lupa Makna Demokrasi

Surya Paloh Lupa Makna Demokrasi

“Demokrasi emang baik, saking baiknya demokrasi bisa buat siapa saja jadi sapi. Siap diternak, siap diperah, bahkan siap disembelih.” ~ Ahmmad Mubarok


PinterPolitik.com

[dropcap]C[/dropcap]uy, katanya sih Partai Nasdem hadir di negeri ini untuk mengubah persepsi masyarakat tentang partai politik. Menurut Surya Paloh selaku Ketua Umum partai tersebut, partai politik saat ini masih dipandang negatif sebagai institusi pengejar kekuasaan.

Nah, bukannya emang begitu ya gengs? Partai politik kan selama ini memang tempat untuk orang berduit atau sanak sodara keluarga elite politisi yang ingin memburu kekuasaan di negeri ini? Ya kalau pun bukan sebagai alat memburu kekuasan, partai politik juga kan biasa dibuat untuk memburu proyekan. Lumayan kan, minimal proyek ngaspal jalan lah. Wkwkwk.

Menurut Surya, dalam sistem yang dianut oleh negeri ini, keberadaan institusi partai politik adalah suatu hal yang fundamental sebagai pilar demokrasi.

Karena itu, dalam acara pembekalan kader Partai Nasdem di Maluku beberapa waktu lalu, ia meminta kepada seluruh kader Nasdem untuk bisa mengutamakan moralitas dan profesionalitas dalam bekerja. Dia tidak ingin partai politik tidak mendapatkan keyakinan dari masyarakat. Sebab, itu merupakan ancaman nyata bagi demokrasi. Weleh-weleh.

Enggak mau ya bang kalau partainya sampai disama-samakan sama partai abang yang dulu. Iya yang dulu itu loh bang, yang lambangnya pohon beringin. Yang kebanyakan kadernya sekarang sudah masuk penjara Sukamiskin. Masa sih lupa bang? Wkwkwk.

Eh tapi sebentar deh gengs, kalau menurut Surya, jika partai politik tidak mengutamakan moralitas dan bersikap profesional dalam bekerja, hal itu bisa membuat masyarakat tidak yakin dengan keberadaan mereka dan bisa mengancam demokrasi. Apa enggak paradoks nih ungkapannya si Surya gengs? Apa? Kok bisa?

Baca juga :  Taktik Psikologis di Balik Pembekalan Prabowo 

Iya bisa lah gengs, doi bilang itu mengancam demokrasi, tapi kok perusahaan media yang dia miliki diboikot sama kubu oposisi ya? Katanya sih, medianya Surya itu menyebarkan berita yang tidak berimbang, jadi diboikot deh sama oposisi.

Jadi paradoks kan, di satu sisi dia biang partai politik harus benar menampung dan bekerja untuk rakyat. Tapi di sisi lain, industri media yang dimilikinya malah menyimpang dari pilar keempat demokras, Share on X

Jadi gimana nih menurut kalian? Apaan? Hust, jangan gitu gengs, mungkin aja kan doi ngomong gitu bukan karena disengaja. Mungkin aja kan Surya ngomong gitu karena kebanyakan minum parasetamol, jadinya gitu deh sedikit ngelantur. Maklum gengs, ini kan tahun politik dan sekarang lagi musim hujan, jadi wajar aja kalau para politisi banyak mengkonsumsi parasetamol. Ehehehe. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...