HomeBelajar PolitikSurvei Median: Jokowi Kurang Milenial?

Survei Median: Jokowi Kurang Milenial?

Kecil Besar

โ€œMedia sosial tidak sehat sebab media sosial tidak mengandung protein dan sama sekali tidak bergizi.โ€


PinterPolitik.com

[dropcap]H[/dropcap]asil sigi Media Survei Nasional (Median) menyatakan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di kalangan pengguna media sosial, ketimbang pasangan Jokowi-Maโ€™ruf Amin. Dalam hasil survei itu, pendukung capres Prabowo banyak beredar di Facebook, Twitter, hingga Instagram.

Kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, apakah Jokowi mampu berlari kencang mengejar keungulan Prabowo saat ini? Soalnya dari 100 persen pemilik akun Facebook, 42,9 persen mendukung Prabowo dan 42,4 persen mendukung Jokowi, sementara 14,7 persen undecided.

Kalau menurut eyke sih bisa jadi nih elektabilitasnya Prabowo semakin tinggi meningalkan Jokowi jauh dari sebelum-sebelumnya. Kok bisa? Iya bisa lah, kan Prabowo kemarin baru tahu dan baru bilang, ternyata lembaga survei bisa dibeli. Jadi enggak ada yang tahu kan kalau sekarang Prabowo baru aja ngeluarin uang untuk bayar lembaga survei. Eh, ini baru bisa jadi loh, awas jangan baper! Wkwkwk.

Survei Median yang melibatkan 1.200 responden yang dipilih dari seluruh warga yang memiliki hak pilih itu mulai dilakukan pada 4-16 November 2018 dengan menggunakan metode sampel pemilihan acak bertingkat. Rico mengklaim, margin of error lembaga survei mereka lebih-kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasil survei didukung dengan fakta jumlah pengikut media sosial masing-masing capres dan cawapres di Facebook. Akun Prabowo Subianto yang terverifikasi memiliki pengikut sebanyak 9,6 juta orang. Angka itu lebih besar dari pengikut akun Jokowi yang berjumlah 8,7 juta orang. Widih, itu akun tim buzzer semua atau akun real ya? Wkwkwk.

Adapun jumlah pengikut akun Sandiaga Uno yang terverifikasi ialah 1,1 juta orang. Sedangkan Maโ€™ruf Amin tidak memiliki akun Facebook yang terverifikasi. Iya, gimana Maโ€™ruf punya pengikut di Facebook, Instagramnya aja dikelola sama tim kampanyenya. Wkwkwk.

Lembaga survei ini juga mengatakan kondisi yang sama pun berlaku untuk dua raksasa media sosial lainnya, yakni Twitter dan Instagram. Responden pendukung Prabowo-Sandiaga yang memiliki Twitter mencapai 59,2 persen. Sedangkan pendukung Jokowi-Maโ€™ruf hanya 29,5 persen. Adapun pendukung Prabowo-Sandiaga yang memiliki Instagram mencapai 48,9 persen. Sedangkan pendukung Jokowi-Maโ€™ruf hanya 39,1 persen. Weleh-weleh.

Jadi pada intinya, terlepas siapa pemenang elektabilitas di media sosial, kita bisa tarik kesimpulan bahwasannya pasangan Prabowo-Sandi lah yang lebih eksis dan milenial. Kok bisa? Share on X

Ya bisa lah, itu buktinya di media sosial Prabwo-Sandi lebih terkenal, terus juga pasangan Jokowi-Maโ€™ruf yang punya dan aktif di media sosial cuman Jokowi aja. Betul apa betul? Jadi kalau sudah begini, kalian masih mau bilang nih kalau Jokowi dan Maโ€™ruf itu pasangan yang milenial? Kalau eyke sih enggak berani deh bilang Jokowi-Maruf enggak milenial. Wkwkwk. (G35)

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa โ€œTundukโ€ Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan โ€œtundukโ€ kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana โ€œKesucianโ€ Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, โ€œkesucianโ€ Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

โ€œCara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.โ€ ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

โ€œItu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.โ€ ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

โ€œTetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...