HomeBelajar PolitikRocky Gerung Seng Ada Lawan?

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung


PinterPolitik.com

[dropcap]T[/dropcap]anggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye Partai Demokrat. Saat ia diminta naik ke atas panggung untuk memberikan sepatah dua patah kata, Rocky malah membuat kejutan lain dengan meminta jaket Partai Demokrat kepada hadirin dan berkata:

“Ini adalah jaket yang saya pilih, saya pilih sendiri, saya tunggu almamater dan kartu anggotanya ya!”

Setelah Rocky mengatakan hal tersebut lantas kader Partai Demokrat yang hadirin pun berteriak riuh dengan memanggil namanya berulang-ulang kali.

“Rocky! Rocky! Rocky! Rocky!”

Sungguh di saat saya mendengar cara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memanggil nama Rocky untuk naik ke atas panggung dan mendengar teriakan dari kader Partai Demokrat yang menyambutnya, saya langsung teringat dengan seorang petinju Amerika Serikat kelahiran Italia yang bernama Rocky Marciano. Marciano merupakan juara dunia tinju kelas berat antara tahun 1952–1956 dan satu-satunya juara kelas berat yang berhenti dari dunia tinju tanpa pernah terkalahkan.

Sontak saja pikiran saya melihat dan membandingkan kemiripan Rocky Gerung dan Rocky Marciano yang sering kali mendapat sambutan riuh saat berada di atas panggung. Selain itu, tiap kali saya melihat Rocky berlaga seakan saya sedang melihat pertandingan Marciano yang  sedang berlaga di kejuaraan tinju kelas dunia.

Narasi yang dikeluarkan dari lisan Rocky seakan seperti uppercut mematikan yang dilakukan sang legenda tinju kelas dunia tersebut. Perkataan Rocky juga kerap kali dapat membuat lawan politik bungkam seribu bahasa, analogi bahasa Rocky yang bersayap pun terlihat seperti liukan badan Marciano yang sedang menghindari pukulan dari lawannya.

Baca juga :  Soldiers and Politactical Gambit

Rocky oh Rocky, banyak orang mengatakan logikanya unik bak tarian di tengah medan perang, tak jarang karena logikanya juga orang tegang jadi tersenyum karena menyadari makna di balik perkataan.

Bagi saya kesimpulannya tak ada bedanya Rocky Gerung dengan Rocky Marciano. Mereka berdua sama-sama memiliki serangan yang mematikan di hadapan lawannya. Sama-sama memiliki cukup pengemar, dan juga sama-sama belum memiliki lawan yang dapat ditandingkan.

Demokrat dan gerungnya. Share on X

Jadi, apakah kalian memiliki pemikiran yang sama dengan saya? Kalau Rocky Gerung belum ada lawan dan ia menjadi orang yang selalu berhasil membuat acara adu logika yang bosan dan penuh dengan emosional seakan-akan menjadi lokasi party yang penuh tawa dan penuh dengan sorak-sorai? (G42)

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

Prabowo dan Hegemoni Rasa Takut

Beberapa konglomerat menyiratkan “ketakutan” soal akan seperti apa pemerintahan Prabowo bersikap terhadap mereka.

More Stories

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...

Ma’ruf Dihadang, TKN Meradang

“Ingat kita bersaudara, jangan sampai beda pilihan jadi bencana yang tak berkesudahan.” PinterPolitik.com Kasihan sekali Ma’ruf Amin setelah lelah berkampanye di Madura ia harus mendapat perlakuan...