“Menipu menjadi kebiasaan para pejabat dan belakangan ini juga menjadi hobi para calon pejabat.”
PinterPolitik.com
[dropcap]L[/dropcap]angkah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang terbilang sebagai partai anyar, belakangan terlihat sangat berani. Bagaimana tidak, PSI yang baru seumur jagung dengan jelas melakukan penolakan terkait praktik poligami dan penerapan Perda agama di daerah-daerah.
Tetapi, kali ini eyke tidak akan membahas soal Perda agama itu gengs. Kali ini eyke hanya bermaksud membahas langkah berani PSI yang menjanjikan akan melarang aparatur sipil negara (ASN) dan pejabat publik melakukan poligami.
Sebelum masuk kepada pembahasan, ada baiknya nih kita mendengar pendapat pengamat politik dari President University, Muhammad AS Hikam terkait kebijakan tersebut. Bagi Hikam, larangan poligami di kalangan ASN dan pejabat negara adalah salah satu platform politik PSI terkait hak asasi perempuan. Uuu, ngeri, sudah bawa-bawa hak asasi nih gengs.
Hikam juga mengatakan, platform politik seperti yang diungkapkan PSI adalah suatu kemajuan besar dalam wacana dan praktik demokrasi di era pasca reformasi. Menurut doi, terlepas dari kebijakan itu ada yang pro dan kontra, dalam sistem demokrasi hal tersebut sah-sah saja untuk dikemukakan dan diperjuangkan oleh PSI atau partai politik manapun.
Aduh, tapi gengs, sebentar deh. Sebelum kita masuk lebih jauh ke pandangannya Hikam yang cukup pro terhadap keinginan PSI, apa bukannya lebih baik kita pertimbangkan lagi nih. Soalnya kan laki-laki juga punya hak untuk memiliki istri lebih dari satu alias poligami. Siapa tahu kan niatan poligaminya bukan sekedar berdasarkan nafsu melainkan seperti ini:
“Eh gengs, enggak jadi ngasih contoh deh, soalnya kalau ngasih contoh, terus dibaca sama pacar eyke, nanti bisa merah nih pipi diusap-usap sama panci!” Wkwkwk.
Intinya mah gengs, eyke tahu kok, walaupun mayoritas masyarakat Indonesia muslim, belum tentu semuanya pro poligami, khususnya untuk ASN dan pejabat negara. Toh PSI juga kan tidak mengatakan poligami harus dilarang total bagi seluruh umat Islam.
Tapi ingat loh, jangan sampai nih langkah politik yang diambil PSI ini sekedar mencari perhatian dari pemilih perempuan. Pas udah kepilih, eh malah janji-janjinya dilupakan! Tapi kalau nyatanya PSI bener ngotot mau pertahanin isu poligami, boleh dong eyke bilang PSI sedang ngotot bantah ajaran agama? Uppss. (G35)