“Agama adalah hal yang sangat baik untuk menjaga orang-orang bisa tenang. Jadi mendekatlah kepada agama biar hidup lebih tenang. Mantap!”
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]alahkah bila seseorang mengatakan anak muda itu lebih mudah terbawa perasaan alias baper? Kalau kalian mengatakan? Atau enggak salah lagi, emang begitu? Wkwkwk. Berarti kalian setuju dengan ungkapan Hakim Mahkamah Konstitusi RI Arief Hidayat nih.
Arief baru saja menyebut Partai Soldaritas Indonesia (PSI) baper dalam sidang pengujian Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Wkwkwk.
Untung aja doi enggak bilang gini:
“Jeilah cah! Lau lenje amat, gitu aja baper! Eug kepret jadi kamvret lu! Ngotot amat ya kalau dibilangin!” Wkwkwk, kalau sampai Arief ngomong gini, viral udah medsos dibanjiri sama kutipannya ini. Share on XJadi gengs, menurut Arief, pasal yang diajukan PSI untuk diuji tidak akan mencemarkan nama baik partai tersebut. Sampai-sampai Arief memberikan contoh kasus seperti ini:
“Saya nih ya pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), semua hakim diperiksa, tapi enggak tercemar karena benar.”
Lantas Arief bilang kepada lagi PSI begini:
“Jadi kalau kalian merasa dicemarkan, itu sebuah pertanda diri anda sedang baper merasa dicemarkan.” Wkwkwk.
Juru bicara bidang hukum PSI, Rian Ernest mengungkapkan pihaknya menilai UU Pemilu begitu ramah terhadap partai lama, tetapi begitu menekan partai baru seperti PSI. Yailah, namanya juga anak baru, nikmatin aja dulu. Ahahaha.
Mungkin kalau PSI baca tulisan di atas, mereka bales ke eyke gini gengs:
“Yailah bro, namanya juga politik, teken dikit lah!”
Terus eyke bales lagi gini gengs:
“Bisa aja kaen taplak!”
Eh dibales lagi sama mereka gini:
“Ye, kanebo kering!”
Eyke bales lagi deh:
“Ye cucok meyong!”
Terus PSI enggak bales lagi, soalnya baper! Wkwkwk, bercanda cuy.
Intinya mah gengs, dalam aturan yang tertera, PSI tidak bisa beriklan dan melakukan sosialisasi politik secara lebih efisien mengenalkan partai dan para calegnya melalui media massa cetak, elektronik dan internet. PSI pun dapat terancam pidana bila melanggar. Weleh-weleh, kasihan amat ya anak muda diintimidasi oleh perataturan.
Makanya bro and sist, saran eyke sih, kalian ngadu aja sama bapake. Mungkin aja kan dengan power yang dimiliki bapake, peraturan bisa tunduk! Ahahaha, kalau enggak bisa juga, kan kreatif dikit lah, kasih bumbu-bumbu ancaman seperti ini:
“Bapake bantuin dong, kita mau lawan MK nih. Minta kek ke DPR revisi peraturan. Kalau sampai enggak bisa juga nanti enggak didukung jadi presiden lagi loh!” Gimana, ide bagus kan? Jangan lupa ngancamnya sambil menetekan air mata ya cuy! (G35)