“Bulan itu selalu bersinar terang. Tetapi jika kalian terkadang melihat bulan nampak tidak begitu terang, itu bukan salah bulan. Itu salah mata kalian yang terbatas tak bisa menembus awan hitam yang sebenarnya sedang menghalangi.”
PinterPolitik.com
[dropcap]B[/dropcap]erikut adalah khayalan Prabowo yang sampai hari ini masih menjadi harapan. Saya sendiri pun masih tidak tahu apakah khayalan ini akan menjadi kenyataan atau tetap menjadi khayalan meskipun dirinya terpilih menjadi bapak di negeri ini. Hmm, kayak lagunya Peterpan yang judulnya “Mimpi yang Sempurna” ya pak? Wkwkwk.
Kata-kata di bawah ini berisikan ajakan Prabowo kepada kita semua untuk terus berkhayal. Semoga saja khayalan ini akan menjadi kenyataan meskipun bukan Prabowo satu-satunya orang yang memiliki kesempatan:
“Bayangkan kita akan kirim keluar terus alias ekspor. Kita akan swasembada energi, kita tidak akan impor jika mendapatkan mandat dari rakyat. Kita punya 80 juta hektare yang sudah rusak. Kita akan tanam yang bisa menghasilkan bahan bakar, dari singkong, aren, jarak.”
“Bayangkan kalau hutan yang rusak kita tanam singkong, aren dan jarak yang bisa dikonversi menjadi ethanol, kita tidak usah impor. Dan kalau kita tanam 20 juta hektare itu berapa orang yang dapat bekerja.”
“Selain itu coba bayagkan lagi Indonesia bisa swasembada air. Air bersih yang berasal dari tanah Indonesia nantinya harus dibeli oleh rakyatnya sendiri.”
“Swasembada air, jangan anggap enteng. Baru saja pakar-pakar air terbaik dunia, PBB mengatakan 2025 dunia akan krisis air. Di ibu kota kita sendiri sudah banyak masyarakat yang beli air untuk kebutuhannya.”
Bayangkan jika kota-kota besar dibanjiri dengan motor dan mobil produksi dalam negeri! Apa Jepang tidak akan gigit jari? Bayangkan jika tambang kita kelola sendiri tidak ada asing yang ikut mempreteli, berapa banyak kekayaan rakyat Indonesia?
Kawan! Coba bayangkan lagi jika kita bisa menjadi negara yang dapat memperhatikan hal sekecil mungkin. Dari instrumen terkecil itulah kita kerjakan sendiri. Layaknya Jerman yang hari ini bisa peduli pencemeran cahaya yang menghalangi bintang bersinar dengan indahnya pada malam hari. Mungkinkah negeri ini bisa menjadi aktor terhebat di dunia?
Gimana menurut kalian gengs, bukankah hebat pemikiran seperti ini? Bukankah tidak mustahil negeri ini menjadi kiblat berbagai negera di dunia? Apa sih yang sebenarnya tidak kita punya? Sebagai negeri yang beriklim tropis saja kita masih punya salju yang berada di punjak gunung Jayawijaya! Masa semangat menjadi negara maju kita tidak punya!
Salahkan siapa? Salahkan banyaknya pendukung Jokowi yang membuat Prabowo tak dapat beraksi? Atau salahkan Prabowo yang ternyata hanya memberikan harapan tanpa solusi? Share on XBerharap memang paling enak, tapi kalau harapan tak kunjung datang, apalah nikmatnya tidur dengan mata yang terbelalak? (G35)