HomeBelajar PolitikPrabowo Grogi di Depan Ulama

Prabowo Grogi di Depan Ulama

“Jangan pergi agar dicari, jangan sengaja lari agar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu.” ~ Sujiwo Tejo


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]aat Prabowo Subianto menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), doi kembali berpidato. Dalam pidatonya, Prabowo secara khusus menyapa pimpinan lembaga itu,seperti Ketum LDII Prof. DR. Ir. KH. Abdullah Syam M.Sc, Dewan Penasihat LDII Abdul Aziz Sulthon Aulia, serta pimpinan ponpes Minhajurrosyidin, tempat acara digelar.

Doi bilang: “Saya atas nama pribadi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehormatan yang demikian besar, saya diundang di Rakernas”. Widih, lumayan dapat dukungan suara untuk Pilpres 2019. Ahahaha.

Prabowo mengaku terkesan dengan keberadaan LDII. Menurut dia, LDII merupakan organisasi besar yang memiliki jaringan luas. Saat menyampaikan pujiannya kepada LDII, ia baru ingat belum menyapa salah satu kader LDII yang juga eks elite Demokrat, Marzuki Alie.

Ketum Gerindra ini beralasan grogi saat harus bicara di depan ulama sehingga lupa menyapa tokoh-tokoh penting yang merupakan kader LDII. Wkwkwk, untung aja Prabowo cuma lupa menyapa, bukan lupa mengucap salam. Kalau sampai lupa mengucap salam, bisa kelar itu, dukungan bubar semua! Ulama coy, masa sih mau macem-macem, weleh-weleh. 

Penegasan Prabowo yang kelupaan menyebutkan satu per satu nama para petinggi ulama diakuinya karena grogi. Nah, doi beralasan kalau di depan tentara sudah biasa, di depan petani sudah biasa. Tapi kalau di depan ulama, apalagi banyak yang memiliki gelar-gelar profesor, Prabowo agak nervous. Mungkin doi bingung gengs, mau mulai dari mana ya bohonginnya. Wkwkwk. Uppss bercanda coy!

Intinya mah Prabowo yang grogi itu sangat berhati-hati saat menjelaskan beberapa poin dalam bukunya yang berjudul “Paradoks Indonesia” di hadapan pengurus dan kader LDII. Menurut dia, buku itu telah merangkum berbagai intisari perjuangannya selama ini. Share on X

Baca juga :  Fix Anies Dirangkul Prabowo?

Prabowo berharap dirinya bisa berhenti mengkritisi kebijakan yang ada saat ini. Sebab, doi kebelet sekali ingin menjabat dan memiliki banyak menteri. Jadi apa yang selama ini dia kritisi bisa menjadikan rakyat di pelosok Indonesia terbebas dari derita karena kebijakan-kebijakan pemerintah. Weleh-weleh, #kodekeras.

Jadi gengs, apakah mungkin Prabowo bisa mengantarkan negeri ini masuk ke dalam pintu gerbang kemerdekaan? Apa mungkin Prabowo yang belum pernah jadi penjabat pemerintahan tidak grogian seperti pidatonya di depan ulama intelektual?

Hmm, semoga aja gengs Prabowo atau pun Jokowi lagi bisa memimpin negeri ini tanpa kenal rasa grogi. Soalnya kan bahaya kalau sekelas pemimpin negeri masih suka grogi. Wkwkwk. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Hasto vs Jokowi, Benarkah Prabowo AFK?

Tak berkomentar atau memberikan statement khusus menjadi hal normatif yang kiranya tepat dilakukan Presiden Prabowo Subianto terhadap intrik panas kasus Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang berhadapan langsung dengan Joko Widodo. Padahal, drama yang dibumbui video skandal pejabat itu berkelindan dengan proyeksi stabilitas politik dan pemerintahan ke depan.

Prabowo and the Hero Complex

Kisah seorang pahlawan (hero) selalu menciptakan inspirasi di hati banyak orang. Mengapa makna ini begitu berarti bagi Presiden Prabowo Subianto?

Mengapa Era Keemasan Sains Orba Hilang? 

Indonesia sempat alami euforia sains dan imajinasi yang tinggi ketika awal hingga pertengahan Orde Baru. Mengapa tren tersebut tiba-tiba hilang? 

The Invincible Bahlil and The Philosopher King

Dengarkan artikel ini: Meski kerap dikritik dan dianggap kontroversial, nyatanya sosok Bahlil Lahadalia harus diakui jadi inspirasi bagi banyak orang. Meniti karier dari pelosok,...

Menguak “Beban” Erick Pecat STY

Pemecatan pelatih Timnas Sepak Bola Pria Indonesia oleh PSSI meninggalkan interpretasi karena dua untaian frasa “mencurigakan” yang terujar dari Erick Thohir dan anak Shin Tae-yong, yakni “dinamika kompleks” dan “perlakuan PSSI”. Bahkan, sesuatu hingga ke ranah yang bertendensi politis. Benarkah demikian?

Inayah Wahid, “Rhaenyra” of Trah Gus Dur?

Bukan Alissa, Yenny, maupun Anita, sosok Inayah Wahid justru yang paling mirip Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur)? Mengapa demikian?

Ambang Batas MK: Anies “Ancam” Jokowi?

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) hilangkan kewajiban ambang batas presiden (PT). kesempatan Anies untuk “ancam” pengaruh Jokowi?

Semakin Sulit Megawati Percaya Puan?

Kongres 2025 PDIP sudah di depan mata. Akankah ada pergantian pucuk kepemimpinan, atau terlalu dini bagi Megawati Soekarnoputri untuk mencari pengganti dirinya?  

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...