“Politik membakar semangat persatuan, bukan malah membakar semangat perpecahan.”
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]rabowo Subianto mengenang masa mudanya ketika menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia alias TNI di daerah atau wilayah-wilayah tapal batas. Pada masa itu, Prabowo dan kawan-kawannya selalu dianjurkan untuk lebih dulu sowan ke rumah-rumah kiai atau ulama sebelum bertugas.
Hmm, ini serius atau bercanda lagi ya? Jangan bilang ini bercanda, tahunya ujung cerita Prabowo bilang gini: “Tapi bohong! Hiya hiya hiya!” Ehehehe, kalau sampai begitu mah awalnya sudah antusias mendengarkan, akhirannya jadi gemes deh pengen nabok kayak Jokowi yang lagi gemes-gemesnya mau nabok-nabokin orang. Wkwkwk.
Terlepas ini serius atau bercanda, eyke lanjutin aja ya. Kata Prabowo, ajaran yang tertanam semasa TNI itu membuat dirinya terbiasa untuk melakukan hal yang sama ketika turun ke daerah. Termasuk ketika ia menjadi calon presiden, Prabowo mengatakan dalam agenda kampanye, acap terselip jadwal untuk menyambangi pondok pesantren maupun berziarah.
Bagus sih gengs kalau punya hobi berziarah, tapi ada baiknya jangan lupa tuh ajarin Sandiaga gimana cara berziarah yang baik dan benar. Kalau perlu dibuat video tutorial menebar bunga dan berdoa saat berziarah. Terus kalau videonya sudah jadi, jangan lupa deh minta Sandi untuk unggah video itu di media sosial miliknya. Jadi kan enggak akan keulang lagi tuh kasus melompat makam, apalagi makamnya makam bersejarah. Betul apa betul?
Oh iya gengs, Prabowo juga menegaskan hobinya sowan ke pondok pesantren itu bukan dalam rangka menghimpun dukungan saja ya. Bagi Prabowo, upayanya menyambangi pesantren adalah bentuk pengamalan nasihat sejak ia menjadi prajurit TNI. Weleh-weleh, beda ya kalau TNI sama sipil, kayaknya lebih gimana gitu. Kalau kata Jokowi sih lebih sontoloyo, lebih genderuwo. Tapi kalau kata eyke, ya gitu deh. Gitu gimana? Ya gitu deh pokoknya, gitu aja. Ahahaha.
Nah yang terpenting gengs, dari semua cerita ini, ada di bagian yang terakhir dan dijamin sangat menarik! “Kok bisa?” Iya bisa lah. Soalnya dalam bagian ini, Prabowo mengaku sebelum menjadi prajurit TNI, dirinya tak rajin bersembahyang. Bahkan, ia sering membolos salat lima waktu. Emang sekarang enggak rajin pak salatnya? Ehehehe.
Selain itu, Perabowo juga mengakui dosanya yang begitu banyak. Saat jadi TNI, dirinya kerap mencari-cari kiai, minta didoakan, minta diberi amalan-amalan, dan ia pun kerap minta dimandikan oleh kiai!
Iya gengs, dimandiin sama laki-laki! Apa enggak geli-geli tuh, pas lagi dimandiin sama laki-laki ya? Hayooo! Wkwkwk, bercanda gengs, awas loh, jangan baper! (G35)