“Orang yang unggul sederhana dalam cara bicaranya, tetapi lebih dalam tindakannya.” ~ Konfusius
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]etua Umum PSI Grace Natalie sependapat dengan Presiden PKS Sohibul soal seruan menggunakan negative campaign (kampanye negatif) di Pemilu 2019 mendatang. Grace menilai, yang terpenting adalah tidak melakukan black campaign (kampanye hitam) atau fitnah yang tidak memiliki dasar fakta serta berita bohong.
Aduh, mantap, kalau katanya Fahri Hamzah: “Emangnya Sohibul mau nanggung dosanya para kader?”
Weleh-weleh, kalau kata eyke buat Grace: “Emangnya mau Grace nanggung dosanya para kader PSI dan seluruh relawan Jokowi-Ma’ruf yang mengeluarkan kampanye negatif?” Wkwkwk.
Tapi sebentar gengs, sebenernya yang dimaksud dengan kampanye negatif itu seperti apa sih?
Kalau katanya Grace sih campaign yang mengritisi itu oke. Misalnya ada sebuah kebijakan yang dirasa kurang tepat, terus dijadikan bahan kampanye selama sesuai data dan fakta. Kata Grace, dimana-mana orang melakukan itu.
Oh jadi gitu yang dimaksud kampanye negatif gengs, eyke kirain negatifnya itu seperti dramanya Ratna Sarumpaet and the gengs atau kayak penggorengan isu penambahan utang Jokowi yang tak berujung. Wkwkwk.
Jadi, siaplah ya kalau Jokowi dikampanyekan sebagai pemimpin gagal? Lah siap dong ya, harus! Gimana enggak dibilang sebagai pemimpin gagal, wong faktanya Jokowi gagal kok membuat Indonesia berdaulat. Tuh buktinya impor makin diperkuat.
Jokowi juga gagal tuh jaga persatuan. Buktinya perseteruan antar elite makin meruncing dan bikin masyarakat gesek-gesekan. Jokowi juga gagal loh jaga kehormatan, buktinya oposisi sering melecehkannya. Weleh-weleh.
Gimana menurut kalian, apa yakin Jokowi dan koalisinya sudah siap dikampanyekan sebagai kelompok gagal? Share on XHmm, mungkin Jokowi dan koalisi bakal santai-santai aja seandainya dibilang kelompok gagal, soalnya kan itu sekedar penafsiran saja. Lagian juga oposisi belum ada bukti kalau mereka bisa jadi kelompok yang berhasil. Buktinya dua kali ikut Pilpres cuma bisa gigit jari. Wkwkwk.
Nah, Grace juga bilang, sebuah kampanye negatif bisa membuka ruang diskusi baru. Selama memiliki data, menurutnya negative campaign tak masalah. Justru semakin banyak kampanye negatif, negara ini akan semakin berkembang akibat banyak ruang untuk bertukar pikiran.
Waduh justru itu mbak, semakin banyak kampanye negatif semakin membuktikan dong betapa buruknya negara ini yang dipimpin oleh orang-orang pragmatis, kapitalis, neoliberalis dan dipenuhi mbak-mbak yang hanya sekedar ngerti gimana caranya pakai pensil alis. Kan bakal kebongkar semua dong. Wkwkwk.
Memang sih apa yang dibilang Grace itu bener banget, tapi gimana ya. Wong kalau eyke lihat berita di tv, koran, daring, medsos dan lainnya isi diskusi politisi pada enggak jelas semua. Aneh gitu, berkali-kali mereka bicara solusi korupsi, tapi kok masih aja ada yang ketangkap KPK. Weleh-weleh.
Jadi percuma dong diskusi kalau ternyata cuman sekedar basa-basi? #gagalpaham. (G35)