HomeBelajar PolitikPKB: PA 212 Nggak Gentle

PKB: PA 212 Nggak Gentle

“Straighten up little soldier. What you crying about?” ~ Eminem


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]etua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, menyarankan agar Persaudaran Alumni (PA) 212 membentuk partai politik. Itu disampaikan Jazilul lantaran ia menilai sejumlah aksi yang diinisiasi oleh PA 212 mengandung unsur politis.

Menurutnya, dengan adanya partai politik, PA 212 lebih jelas dalam hal memperjuangkan aksi-aksinya tersebut. Intinya kalau mereka semua para petinggi PA 212 itu gentle bikin partai, semua orang bisa tahu. Kata Jazilul perjuangan politik itu ada koridornya, bukan di lapangan, jadi tunjukkan kalau memang mau berpolitik dengan membuat partai politik. Wkwkwk,

Enggak salah ucap nih Jazilul? Kalau seandainya mereka bikin partai beneran, kembang kempis itu lubang hidung bang. Uppss, bercanda ya bang, jangan baper loh. Btw, memangnya abang beneran sudah siap nih melihat PA 212 bikin partai politik? Apa jangan-jangan abang mau ikutan ngantri jadi kadernya kalau beneran jadi partai. Ahahaha.

Tapi gengs, bagi Jazilul, dalam Reuni 212 minggu kemarin, PA 212 sempat menarasikan hal-hal negatif kepada masyarakat, seperti imbauan agar tidak memilih partai yang disebut mendukung penista agama, hingga partai setan. Padahal, ia meyakini masyarakat yang datang ke Reuni 212 masih cair dan belum tentu satu pandangan dengan para orator aksi. Hhmm, yakin nih?

Menurut Jazilul, apabila sekarang ini menggunakan narasi-narasi yang membuat masyarakat marah, seperti mengatakan partai setan atau yang lain, sangatlah tidak elok. Baginya, enggak ada kok partai setan. Yang ada hanyalah partai nol koma alias partai yang persentasi suaranya kecil.

Karena itu, Jazilul selaku anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf menyarankan akan lebih baik jika PA 212 membuat partai seperti organisasi lain yang lebih dahulu membentuk partai politik. NU saja bikin partai politik yang namanya PKB. Masa PA 212 enggak berani bikin partai politik? Wkwkwk, ceilah  gitu aja bang!

Gimana nih gengs, apa kalian setuju sama pendapatnya Jazilul? Kalau eyke sih enggak setuju gengs. Soalnya gimana PA 212 mau buat partai politik, wong boss-nya masih di Arab Saudi. Terus boss-nya juga kan masih nitip-nitip massanya sama kandidat presiden kubu oposisi. Ahahahay. Share on X(G35)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...