HomeBelajar PolitikPilkada DKI Jembatan Untuk Pilpres 2019

Pilkada DKI Jembatan Untuk Pilpres 2019

Warga DKI Jakarta akan memilih Gubernur barunya beberapa hari lagi. Di balik riuhnya masa-masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ibukota ini, sebenarnya sudah terlihat pula tarik menarik antar pemimpin partai politik (parpol) yang ingin memantapkan posisinya demi persiapan pemilihan presiden yang baru akan digelar 2019 mendatang.


pinterpolitik.com

DKI JAKARTA – Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang maju memang berasal dari tiga partai terkuat saat ini, yaitu Partai Demokrat yang mengusung paslon Agus-Silvy, Partai PDI Perjuangan dengan paslon Ahok-Djarot, dan Partai Gerindra yang diwakili paslon Anies-Sandi.

Sejak awal pencalonan hingga masa-masa akhir kampanye, para pemimpin dari ketiga partai ini bahkan sudah “turun gunung” memperkuat calonnya masing-masing. Segala upaya dikerahkan, dari menurunkan massa dan ulama, isu SARA, hingga saling tuding dan lapor-melapor telah dilakukan.

Berbagai cara untuk menarik simpati ini pun ikut dilakukan oleh para ketua partai masing-masing, dengan saling melemparkan komentar dan pernyataan di berbagai media, baik media massa maupun sosial media. Pertarungan ketiga pimpinan partai ini jadi terlihat seolah-olah sebagai pertarungan untuk kemenangan mereka sendiri.

Ketua partai yang pertama kali “turun gunung” di Pilkada DKI 2017 ini adalah Prabowo Subianto, pada saat Anies dan Sandi berkampanye. Seakan tidak mau kalah, Megawati Soekarnoputri pun “bergabung” bersama Ahok dan Djarot, tak lama kemudian Susilo Bambang Yudhoyono ikut terlihat menemani Agus dan Sylvi.

Para pimpinan ketiga partai ini bahkan terlihat semakin aktif di akhir-akhir masa kampanye. Seakan ingin memastikan kekuatan elektabilitas masing-masing paslon dengan  mendongkraknya menggunakan nama besar mereka. Tak bisa dipungkiri, kemenangan ketiga parpol ini dapat menjadi jembatan bagi mereka untuk juga memenangi pemilihan presiden pada 2019 nanti.

Baca juga :  Ningrat: Prabowo Lebih “Nyaman” dengan Megawati?

Sebagai ibukota negara, peran gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sangat penting. Sekarang yang patut dipertanyakan adalah, apakah jika nanti terpilih, para pemimpin baru DKI Jakarta ini akan setia dengan sumpah dan janjinya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta?

Karena jika menengok pada Pilkada 2012 yang dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo dan Ahok, terlihat bahwa jabatan DKI 1 hanyalah sebuah batu loncatan Joko Widodo untuk merebut kursi RI 1, di mana ia yang memenangkan pemilihan tersebut. Apakah Pilkada kali ini juga akan menjadi batu loncatan bagi ketiga parpol tersebut untuk menjadi penguasa negri?

Agar tidak kecewa, sepatutnya warga DKI Jakarta terus mengawal janji-janji dari paslon yang akan terpilih. Sehingga suara yang diberikan pada saat Pilkada nantinya tidak sia-sia belaka, karena setiap suara akan menentukan nasib Ibukota Jakarta selama lima tahun ke depan. (Berbagai sumber/A15)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Dengarkan artikel ini: Dibuat dengan menggunakan AI. Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok...

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...