Proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta ternyata mendapat banyak sorotan di luar negeri. Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (9/2), mengungkapkan kalau Pilkada 15 Februari mendatang akan dipantau oleh sekitar 15 negara, khusus untuk menyaksikan pelaksanaan pemungutan suara di Ibukota.
pinterpolitik.com
DKI JAKARTA – Komisioner KPU DKI Betty Epsilon Idroos mengatakan, beberapa negara yang ikut mengawasi Pilkada DKI, diantaranya adalah Malaysia, Singapura, Kamboja, Filipina, Uni Eropa, bahkan Amerika Serikat. Negara-negara ini sudah mendapat izin dari KPU RI. “Berdasarkan informasi dari KPU RI, mereka akan memantau di lapangan pada saat pemungutan suara dan perhitungan suara,” kata Betty di kantor KPU DKI.
Menurutnya, pemantauan ini merupakan kesepakatan Internasional. Beberapa negara tersebut sering memantau kegiatan Pemilu di negara lain, termasuk Indonesia, untuk mencari tahu bagaimana pelaksanaan pemilunya. Lokasi-lokasi yang akan dipantau dan dikunjungi saat ini sudah ditentukan oleh KPU DKI, seperti di lapas, rutan, kawasan kumuh, dan kawasan elit.
“Jadi akan tersebar. Tetapi nanti mereka datangnya rombongan dan kami yang melayani. Mereka mencatat saja. Biasanya kan mereka bertanya, “TPS buka jam berapa?, Bagaimana prosesnya?” Karena mereka biasanya membandingkan dengan negara mereka,” ucap Betty.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Petahana Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, hingar bingar Pilkada DKI Jakarta 2017 ternyata memang telah mendunia. Ajang pemilihan lima tahunan di Ibukota itu bukan hanya menyedot perhatian masyarakat dalam negeri tapi juga mancanegara.
“Pilkada DKI ini memang sudah tersebar ke seluruh dunia, mungkin nonton melalui CNN atau Al Jazeera, karena ketika saya salat sunah di masjid, ada beberapa orang dari rombongan Lebanon datang minta berfoto dengan saya, ternyata tahu juga,” ujar Djarot saat blusukan, di Petamburan, Jumat (6/2), yang sempat absen kampanye selama seminggu lebih lantaran menunaikan ibadah umrah.
Menurut Menko Polhukam Wiranto, Pilkada DKI Jakarta tahun ini memang cukup hiruk pikuk, cukup banyak yang terjadi dan banyak gangguan. Namun ia berharap tetap bisa berjalan dengan lancar, aman, menggunakan cara-cara yang elegan dan bermartabat.
Jakarta sebagai Ibukota negara, lanjutnya, merupakan pertaruhan kredibilitas dan parameter bagi daerah lainnya, bahkan di dunia Internasional. “Mata dunia tertuju kepada DKI. Karena itu mari kita upayakan Pilkada ini bisa positif,” terang Wiranto.
Harapan yang sama tentu juga diinginkan warga Jakarta, dengan mempertahankan kondisi yang kondusif, lepas dari intimidasi dan provokasi yang dapat mengganggu rasa aman. (Berbagai sumber/R24)