HomeBelajar PolitikPecahnya Dukungan Koalisi Kekeluargaan

Pecahnya Dukungan Koalisi Kekeluargaan

Menuju Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, gerilya politik masih terus dilakukan. Kedua pasangan calon (paslon) yang lolos ke putaran kedua, berdasarkan hasil hitung cepat adalah Basuki Tjahaja Purnama–Djarot  Syaiful Hidayat dan Anies Baswedan–Sandiaga  Uno.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Menurut informasi, dari hasil lobi-lobi politik, beberapa partai telah sepakat untuk mendukung Anies-Sandi. Partai-partai tersebut umumnya partai yang sebagian besar tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan. Partai itu antara lain Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PKB dan PAN. Sedangkan PDIP yang sebenarnya juga menjadi anggota koalisi ini, merupakan pendukung utama paslon Ahok-Djarot.

Jika dihitung secara matematis, Koalisi Kekeluargaan minus PDIP memiliki total 54 dari 106 kursi di kursi DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019. Jumlah kursi itu hanya unggul tipis dengan partai politik pengusung Ahok, yakni PDIP, Golkar, Hanura, dan NasDem yang memiliki total 52 kursi legislatif.

Jumlah kursi Koalisi Kekeluargaan juga dapat berkurang jika nantinya Partai Demokrat yang memiliki sepuluh kursi, tidak jadi merapat. Alhasil, Koalisi Kekeluargaan tanpa PDIP dan Demokrat hanya mempunyai kekuatan 44 kursi.

Dilihat dari arah dukungannya, koalisi kekeluargaan ini terpecah menjadi tiga poros. Pertama, poros Teuku Umar, yakni PDIP yang mengusung Ahok-Djarot. Kedua, Poros Kartanegara, yakni Gerindra dan PKS yang mengusung pasangan calon Anies-Sandi. Kemudian yang ketiga poros Cikeas, yakni Demokrat, PPP, PKB dan PAN yang sebelumnya mengusung pasangan calon Agus-Sylvi dan kini bergabung untuk dukung Anies – Sandi.

Di luar suara dari hasil koalisi partai ini, paslon Cagub dan Cawagub juga harus berperan aktif dalam mengambil hati masyarakat DKI Jakarta, yaitu dengan melakukan pemaparan program kerja. Warga Jakarta merupakan pemilih yang kritis dan heterogen dengan tingkat pendidikan rata-rata tinggi, sehingga pendekatan dengan melempar isu untuk menyerang kubu lawan, sudah tidak terlalu efektif lagi. (Berbagai sumber/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...