HomeBelajar PolitikPAN Sangat Tidak Konsisten

PAN Sangat Tidak Konsisten

“Namanya juga politik, jadi biasa lah kalau kalian lihat ada orang yang mukanya dua, atau orang yang mukanya tebal seperti habis kena dempulan.”


PinterPolitik.com

[dropcap]W[/dropcap]aduh, sebenarnya Partai Amanat Nasional (PAN) mau lebih fokus ke mana sih? Memenangkan Prabowo-Sandiaga atau lebih memilih memenangkan Pileg nih? Weleh-weleh.

Jadi gini gengs, belum lama ini Wakil Ketua Umum PAN Bara Krishna Hasibuan bilang, tak akan mempermasalahkan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Kalimantan Selatan yang memilih mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin daripada Prabowo-Sandi.

Nah, terus sekarang Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (Sekjen DPP)  PAN Eddy Soeparno malah bilang akan menjatuhkan sanksi kepada kader dan pengurus PAN se-Kalimantan Selatan jika terbukti mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf. Ckckck.

Kalau begini ceritannya, jadi gagal kan eyke bilang PAN partai yang menjalankan paham demokrasi yang seluas-luasnya! Padahal bagus loh jika PAN benar-benar membebaskan kadernya untuk memilih siapa pemimpinnya. Di luar itu, PAN nantinya akan mendapatkan simpati dari masyarakat luas karena ada yang dukung Jokowi. PAN kan juga bisa mengais keuntungan dari kubu Jokowi kalau nanti seandainya sang petahana terpilih lagi. Wkwkwk.

Tapi mau gimana lagi cuy, nasi telah menjadi bubur. Sekjen DPP PAN sudah terlanjur bilang di depan awak media bahwa jika ada yang menantang keputusan, akan disanksi. PAN dapat rugi dua kali deh. Kerugian pertama, dibilang partai yang kurang melakukan koordinasi, dan kerugian yang kedua, PAN gagal dapat kue deh dari Jokowi kalau nantinya terpilih lagi. Ahahaha.

Tapi kalau menurut pendapat kalian terkait blunder komunikasi PAN ini gimana gengs? Kalian lebih sepakat PAN fokus di Pilpres saja atau fokus Pileg aja? Apa? PAN lebih baik fokus berbenah diri saja? Hust, jahat ah kalian kalau sampai ngomong gitu! Wkwkwk.

Oh iya gengs, terkait masalah ini ternyata menurut Eddy, DPW, dan kader PAN Kalimantan Selatan itu telah melakukan deklarasi sepihak. Doi mengaku tengah mengevaluasi kondisi di sana. Kalau berujung sanksi, maka dirinya akan tetap terapkan. Langkah pemberian sanksi dilakukan karena PAN partai yang amanah.

Baca juga :  Taktik Psikologis di Balik Pembekalan Prabowo 

Menurut Eddy, hasil rapat kerja nasional PAN 2018, sudah sangat jelas partai berlambang matahari terbit itu secara resmi telah mendukung pasangan Prabowo-Sandi. Sehingga, seluruh kader dan pengurus wilayah serta daerah wajib mengikuti keputusan partai.

Kalau menurut kalian sanksinya apa nih gengs? Mungkin enggak ya kalau sanksinya disuruh push up atau jalan jongkok. Share on X Ahahahaha. (G35)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...