HomeBelajar PolitikOK OCE Jadi Bahan Hujatan

OK OCE Jadi Bahan Hujatan

“Percuma berusaha kalau semua jadi sia-sia. Tapi, kalau kata pepatah tua, yang penting itu berusaha dulu. Masalah itu sia-sia, jadikan saja bahan cacian.”


PinterPolitik.com

[dropcap]H[/dropcap]oy warga Jakarte! Apa kalian sepakat jika ada yang bilang Program One Kecamatan One Center of Entrepreneurship atau OK OCE yang digagas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dianggap stagnan bahkan dibilang program gagal?

Yoi gengs, pasalnya baru-baru ini ada orang yang bilang nih bahwa hingga akhir 2018, program OK OCE tetap belum mampu mencapai tujuannya melahirkan 200 ribu wirausahawan baru dengan 44 pos pengembangan kewirausahaan di tiap kecamatan. Wkwkwk.

Jadi kalau sudah begini, gimana dong gengs? Hmm, apa mungkin ya yang bilang program itu gagal orangnya punya sifat tidak sabaran? Kok bisa? Iya bisa lah, wong OK OCE kan baru berjalan setahun ya programnya, terus juga kan Gubernur Anies Baswedan masih lajang! Eh. maksud eyke, Anies masih sendiri, belum ketemu wakilnya lagi. Jadi gimana doi mau kerja benar kalau kayak gitu kondisinya. Betul apa betul? Ehehehe.

Di luar dari itu, kalian mau tahu nggak siapa sih orang yang berani-berani bilang program OK OCE milik Sandiaga Uno yang akan jadi program nasional ini produk gagal?

Nah, betul gengs, tuh kalian tahu siapa lagi kalau bukan orang-orangnya Jokowi. Kalau katanya Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo program OK OCE pada awalnya ditargetkan mampu melahirkan 40 ribu pengusaha baru di Jakarta per tahun. Namun, sampai hari ini animo masyarakat yang akan mendaftar belum juga terlihat. Jadi, artinya apa gengs? Eh kalian loh ya yang jawab gagal, eyke cuman nanya aja ehehehe.

Alasan tersebutlah yang akhirnya digunakan Rio untuk mengatakan program OK OCE adalah kebijakan yang gagal. Jika seperti ini terus kondisinya, menurut Rio, apa layak gerakan yang katanya untuk memperkuat ekonomi kerakyatan ini dibawa ke tingkat nasional? Sementara yang disaksikan bersama faktanya gerai OK OCE di Jakarta banyak yang tutup. Ckckck.

Selain itu, Rio juga mengusulkan agar Anies menghapus dan mengganti saja program OK OCE dengan program lain. Soalnya, semenjak OK OCE ditinggal Sandi, kini tidak ada lagi yang mengawasi pelaksanaannya.

Baca juga :  Pemimpin Jakarta Pilihan Netizen Pinpol

Aduh gengs, eyke malas ah terusin lagi. Kalau diterusin kan kasihan Anies. Sudah ditinggal sendiri di DKI Jakarta, masa sekarang harus kita bully sih. Kan enggak etis gengs kalau satu lawan banyak orang. Betul apa betul nih? Wkwkwk. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...