HomeBelajar PolitikOK OCE Gagal Salah Jokowi?

OK OCE Gagal Salah Jokowi?

“Manusia pada dasarnya adalah binatang politik.” ~ Aristoteles


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]andiaga Salahuddin Uno memang sempat berhasil menumbangkan rezim Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI Jakarta dengan Program OK OCE-nya. Tapi  apakah Sandi dapat mengambil alih kekuasaan Jokowi di Pilpres 2019, membawa OK OCE ke tingkat nasional sebagaimana hasil manis di Pilgub DKI Jakarta lalu?

Nah, ide tersebut jadi bahan pembicaraan Adian Napitupulu yang memperdebatkan program tersebut dengan Arief Poyuono di acara Narasi TV Adian mempertanyakan sebenarnya di mana keberhasilan OK OCE, sampai mau dibawa menjadi program nasional segala. Selain itu ia juga mengatakan sebenarnya apa bedanya Program tersebut dengan Program Kartu Pra kerja Jokowi? Bukannya sama-sama akan memberikan pelatihan? Ahahaha, ngeri…

Tak luput dalam debat itu Adian juga melampirkan data yang ikut OK OCE 5400 orang, dengan anggaran 3,9 miliar rupiah per tahunnya, hal ini sangatlah tidak efektif. Sebab jika uang itu dibagi merata ke seluruh pendaftar per kepala hanya mendapatkan Rp 7.400.

Selain itu menurut data yang lain, soal Gerai OK OCE yang ditargetkan dibangun sebanyak 44 gerai disetiap tahunnya faktanya hanya terbangun 7 saja, dan parahnya 4 dari 7 gerainya malah bangkrut tinggal menyisakan 3 gerai saja. Jadi kalau program OK OCE dinaikkan menjadi program nasional sama saja dong kita mau menasional kan kegagalan yang ada di Jakarta ini.

Nah, dihadapkan dengan kenyataan seperti itu, Poyuono punya jawabannya. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, program tersebut bangkrut karena kegagalan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, pemerintahan Jokowi ini gagal meningkatkan daya beli masyarakat.

Waduh, kenapa semua hal harus disalahkan ke Jokowi ya? Masalahnya bukan kali ini saja Poyuono menyalahkan Jokowi atas suatu hal. Memang sih, pemerintahan Jokowi ini masih punya banyak kekurangan di lima tahun kepemimpinannya. Tapi, kalau mau objektif, gak semua hal itu harus dikaitkan dengan salah pemerintah. Capek emang ya jadi presiden disalah-salahin terus.

Baca juga :  Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Ya, kalau misalnya Sandi serius mau bawa OK OCE ke tingkat nasional, idealnya dia bisa melihat kegagalan-kegagalan beberapa gerai di Jakarta untuk menjadi bahan evaluasi. Kan malu, kalau Sandi terpilih terus OK OCE gagal lagi, nanti Poyuono mau salahin siapa? Kan junjungan dia yang jadi presiden dan wakil presiden? (G42)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...