HomeBelajar PolitikMenunggu Suara Veronica

Menunggu Suara Veronica

Kecil Besar

“Saya bilang ke istri saya kalau saya mati karena melawan korupsi, nanti tulis di pusara saya Basuki Tjahaja Purnama mati adalah sebuah keuntungan kalo perlu pakai tiga bahasa Indonesia, Tiongkok, dan Inggris, itu pun jika mayat saya ditemukan.” ~ Basuki Tjahaja Purnama


PinterPolitik.com

[dropcap]I[/dropcap]im baru saja merasakan pahitnya hubungan, meski semula ia dengan pacarnya tidak ada masalah dan berjalan normal. Entah mengapa dan bagaimana caranya pacarnya mendadak minta tak ingin dilanjutkan. Maka itu lah yang membuat Iim belakangan ini terlihat murung dan lebih senang berdiam diri.

Joy: “Woi Im diem-diem bae, ngomong apa ngomong!”

Iim: “Jadi gini ya Joy yang dirasakan sama Veronica Tan.” Kata Iim, sambil menitikkan air mata.

Joy: “Lailah, ngapa sih lu! Tiba-tiba bawa-bawa Veronica? Segala pakai mewek lagi ini bocah.”

Iim: “Memang kenapa kalau gua mewek? Sedih tahu, gua baru ditinggal sama pacar nih, mana banyak banget lagi yang sudah gua korbanin untuk cinta tulus ini. Berasa Jadi Veronica nih gua Joy.”

Joy: “Yeh lebih sedih Veronica lah Im, elu mending laki-laki, baru pacaran belum punya anak. Terus juga elu sama si doi masih seumur jagung mana bisa dibandingin sama Veronica yang sudah nikah bertahun-tahun, punya anak tiga, merasakan suaminya alias Ahok divonis masuk penjara. Eh pas Ahok bebas, doi malah nikah lagi sama mantan ajudannya Veronica. Ckckck, kurang perih apa coba kayak gituh Im!

Iim: “Hmm, iya juga sih kalau dipikir-pikir gua belum apa-apa ya dibanding Veronica? Mana sampai sekarang Ibu Veronica bungkam seribu bahasa lagi Joy. Terakhir gua lihat dan dengar Ibu Veronica bersuara pas doi lagi memberikan kesaksian disidang Ahok itu aja udah Joy. Pokoknya sedih miris deh Joy, coba deh kamu putar ulang video Ibu Veronica lagi beri kesaksian buat Ahok sambil menahan tangisnya.”

Baca juga :  PHK Indonesia, Waspada Sindrom Katak Rebus? 

Joy: “Wah, iya Im itu epic banget sih. Sampai sekarang loh Veronica enggak ada suaranya, padahal kan kita mau dengar juga Im suaranya Veronica terkait klarifikasi tudingan perselingkuhan dan lain sebagainya.”

Iim: “Iya Joy, awalnya banyak orang loh yang kesel sama Veronica yang diceraikan Ahok karena selingkuh. Tapi pas ke sini-sini malah Ahok yang dibenci sama orang banyak karena belum lama cerai sudah nikah lagi dan nikahnya sama ajudannya lagi. Cckckck.

Ibu Vero kemana ya? Share on X

Joy: “Betul tuh Im, kira-kira Veronica sekarang gimana ya perasaannya? Kapan ya Veronica bicara di depan kamera dan beri kesaksian kepada kita semua, sebenarnya apa sih yang telah terjadi?” (G42)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Return of the Wolf Warrior?

Retorika internasional Tiongkok belakangan mulai menunjukkan perubahan. Kira-kira apa esensi strategis di baliknya? 

Prabowo’s Revolusi Hijau 2.0?

Presiden Prabowo mengatakan bahwa Indonesia akan memimpin revolusi hijau kedua di peluncuran Gerina. Mengapa ini punya makna strategis?

Cak Imin-Zulhas “Gabut Berhadiah”?

Memiliki similaritas sebagai ketua umum partai politik dan menteri koordinator, namun dengan jalan takdir berbeda, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Zulkifli Hasan (Zulhas) agaknya menampilkan motivasi baru dalam dinamika politik Indonesia. Walau kiprah dan jabatan mereka dinilai “gabut”, manuver keduanya dinilai akan sangat memengaruhi pasang-surut pemerintahan saat ini, menuju kontestasi elektoral berikutnya.

Indonesia Thugocracy: Republik Para Preman?

Pembangunan pabrik BYD di Subang disebut-sebut terkendala akibat premanisme. Sementara LG “kabur” dari investasinya di Indonesia karena masalah “lingkungan investasi”.

Honey Trapping: Kala Rayuan Jadi Spionase

Sejumlah aplikasi kencan tercatat kerap digunakan untuk kepentingan intelijen. Bagaimana sejarah relasi antara spionase dan hubungan romantis itu sendiri?

Menguak CPNS “Gigi Mundur” Berjemaah

Fenomena undur diri ribuan CPNS karena berbagai alasan menyingkap beberapa intepretasi yang kiranya menjadi catatan krusial bagi pemerintah serta bagi para calon ASN itu sendiri. Mengapa demikian?

It is Gibran Time?

Gibran muncul lewat sebuah video monolog – atau bahasa kekiniannya eksplainer – membahas isu penting yang tengah dihadapi Indonesia: bonus demografi. Isu ini memang penting, namun yang mencuri perhatian publik adalah kemunculan Gibran sendiri yang membawakan narasi yang cukup besar seperti bonus demografi.

Anies-Gibran Perpetual Debate?

Respons dan pengingat kritis Anies Baswedan terhadap konten “bonus demografi” Gibran Rakabuming Raka seolah menguak kembali bahwa terdapat gap di antara mereka dan bagaimana audiens serta pengikut mereka bereaksi satu sama lain. Lalu, akankah gap tersebut terpelihara dan turut membentuk dinamika sosial-politik tanah air ke depan?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...