“Soal masih ada beredarnya e-KTP palsu, ya itu palsu, itulah mungkin hanya digunakan untuk apalah. Tapi kalau untuk transaksi, perpajakan, apalagi perbankan, dan hak pilih itu tidak bisa.” ~ Tjahjo Kumolo
PintePolitik.com
[dropcap]T[/dropcap]erhitung dua minggu Iim mengurus pembuatan KTP elektronik (e-KTP) dan selama itu juga tidak ada sedikitpun kabar baik yang diterima terkait kapan jadinya e-KTP yang sudah ia nantikan. Tepat di hari ke-16 terhitung dari Iim membuat e-KTP, Iim memutuskan untuk pergi ke kelurahan untuk memastikan kapan bisa dapat kartu identitasnya.
Namun, sayang seribu sayang bukannya pulang dengan rasa senang, eh Iim malah pulang dengan geram. Alhasil sesampainya di rumah Joy yang sedang santai nonton TV jadi target sasaran curhat Iim yang masih diselimuti dengan rasa emosi.
Iim: “Sumpah ya Joy sudah 16 hari nih e-KTP belum jadi-jadi.”
Joy: “Sabar sih, nanti juga jadi.”
Iim: “Masa sih Joy lama banget bikin e-KTP doang tinggal di-print sih gampang kan.”
Joy: “Hust, siapa bilang bikin e-KTP gampang, susah kali Im proses buat KTP pokoknya rumit deh.”
Iim: “Maksudnya?”
Joy: “Rumit lah Im, pertama-tama sebelum dicetak ada proses wawancara dulu, setelah itu dipanggil jadi saksi, abis itu dipanggil lagi jadi tersangka eh setelah jadi tersangka malah nabrakin diri ke tiang listrik. Benjol kan jadinya. Wkwkwk.”
Iim: “Nah, bercanda nih orang. Makanya Joy karena mafia e-KTP sudah ketangkap harusnya gampang dong bikin e-KTP. Btw kalausaya mau protes, protes kemana ya?”
Joy: “Lapor aja ke Mendagri Im.”
Iim: “Siapa? Mendagri? Yang kemarin keteteran ngurusin ceceran e-KTP? Weleh-weleh.”
Joy: “Oh iya Im hampir lupa, tadi kamu bilang e-KTP kamu belum jadi ya? Kalau belum jadi parah sih, masa kalah sama warga negara asing (WNA) mereka aja sudah memiliki e-KTP. Wkwkwk.”
Siapa yang belum punya e-KTP nih? Share on XIim: “Masa sih? Wah, emang boleh ya? Parah sih, nah terus sekarang kan lagi musim Pemilu, apa gak rawan disalahgunakan?
Joy: “Ya gak tau juga sih Im, katanya emang boleh kok kalau dari undang-undang, tapi ada syaratnya.”
Iim: “Tetep aja aneh dan gak adil, WNA bisa semudah itu dapet E-KTP, sementara saya harus nunggu lama masih belum jadi. Kalau gini saya harus percaya sama siapa?”
Joy: “Percaya aja, semua pasti ada hikmahnya, hehehe.”
Iim: “…”.”(G42)