HomeBelajar PolitikMassa Mengambang Tentukan Pilgub DKI

Massa Mengambang Tentukan Pilgub DKI

Berbeda dengan daerah lainnya, jumlah perolehan suara yang harus diraih pemenang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, adalah sebesar 50 plus satu persen suara. Jumlah yang tentu sulit diraih karena DKI memiliki tiga pasangan calon (paslon) gubernur. Di tambah lagi, massa mengambang di ibukota jumlahnya sangat tinggi, yaitu sekitar 30 persen.


pinterpolitik.com

JAKARTA – “Saya targetkan jumlah partisipasi dalam Pilkada kali ini sekitar 70 persen,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, saat ditanya mengenai prediksi jumlah partisipasi warga DKI yang akan mengikuti Pilkada, Kamis (2/2). Angka ini terbilang di bawah target yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu 80 persen.

Menurut Plt DKI yang akrab dipanggil Soni, target yang lebih rendah ini diambil berdasarkan realitas partisipasi pemilih di Pilkada DKI yang memang rendah. Pada Pilkada tahun 2012 saja, jumlah pemilih terhitung hanya 64,66 persen saja. Sama seperti Pilkada sebelumnya, yaitu 65 persen di tahun 2007.

Sementara Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap pemilik suara yang bisa berpartisipasi mencapai 90 persen. “Kami harapkan masyarakat berpartisipasi ya, bila perlu 90 persen. Supaya apa? Ini kan menentukan nasib Jakarta ke depan, sayang kalau golput. Setiap suara itu berarti,” kata Ahok saat blusukan di Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (5/2).

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI) tercatat ada sekitar 21,2 persen suara massa mengambang di DKI yang masih belum menentukan pilihan. Tak jauh berbeda dengan hasil survei Lembaga Konsultasi Politik Polmark Indonesia, yaitu sekitar 23 persen responden yang menyatakan belum menentukan pilihan.

Di sisi lain, Wakil Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Mahyudin, memprediksi kalau pemilih mengambang di DKI sangat berpotensi untuk lari ke calon selain Ahok. Massa mengambang itu merupakan pemilih baru atau pemula yang sifatnya cair dan tidak bergantung pada sikap partai politik.

Berdasarkan hasil survei dari berbagai lembaga, memang terlihat sulit bagi salah satu paslon untuk meraih kemenangan dalam satu kali putaran. Sangat mungkin Pilkada DKI 2017 ini akan berlangsung dengan dua putaran. Kecuali, bila hampir 30 persen suara massa mengambang ini mau mengambil sikap untuk bersama-sama memberikan suaranya pada salah satu paslon. (Berbagai sumber/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...