“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000 triliun bisa dicapai.” ~Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]omisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba-tiba mengeluarkan fakta yang mencengangkan. Menurut Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan, pendapatan APBN Indonesia saat ini sekitar Rp 2.000 triliun sekian. Jika meninjau dari perhitungan Litbang KPK, pemerintah semestinya menerima pendapatan sekitar Rp4.000 triliun di tiap tahunnya.
Waduh, ada apa nih bro dengan KPK? Kok tiba-tiba mereka bilang anggaran pendapatan dan pembelanjaan negara (APBN) yang diterima pemerintahan era Jokowi tidak seluruhnya masuk? Bahkan KPK bilang hampir separuh dari APBN mengalami kebocoran. Ckckck.
Apa mungkin sekarang ini KPK sudah berpaling mendukung mendukung Prabowo? Eh sebentar bro mendukung Prabowo bukan dalam artian di balik bilik suara atau memberikan dukungan politik ya. Tapi KPK mendukung ungkapan Prabowo yang pernah bilang pemerintah di era Jokowi banyak bocornya. Prabowo pernah bilang, di era Jokowi sekiranya ada sekitar Rp1.000 triliun uang negara yang bocor.
Jokowi yang menanggapi hal tersebut berkata begini. Kalau ada orang yang bilang ada anggaran negara yang bocor dan ada buktinya ya sudah lapor saja langsung ke KPK nanti juga diproses kan.
Eh tapi bro enggak ada tidak ada hujan, kemarin KPK malah bilang sendiri tanpa perlu menunggu laporan dari oposisi kalau pemerintahan di era Jokowi memang nyatanya mengalami kebocoran anggaran. Wkwkwk, bahkan angka kebocoran anggaran yang disebutkan KPK lebih besar lagi dengan apa yang dikatakan Prabowo. Nah loh, kalau seandainya kalian jadi Pakde akan bilang apa? Ahahaha.
Hmmm, parah sih bro kalau sampai benar, bayangin bisa dipakai untuk apa aja uang sebanyak itu. Kalau kebocoran pendapatan itu gak terjadi mungkin ada banyak keuntungan yang bisa dinikmati masyarakat.
Nah, yang juga bahaya buat Pakde, bisa jadi banyak pendukung Pakde yang lompat dari tempurung setelah melihat keadaan dan mendengar ungkapan resmi dari KPK. Weleh-weleh. (G42)