HomeBelajar PolitikKorban Bencana Juga Tertimpa Tangga

Korban Bencana Juga Tertimpa Tangga

“Jika Anda ingin bersinar seperti matahari, pertama Anda harus membakar seperti itu.”


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]ubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kembali menegaskan tidak akan melakukan aktivitas kampanye Pilpres 2019 di wilayah Indonesia yang  masih berduka akibat bencana seperti di Lombok, Palu, dan Donggala. Penegasan ini disampaikan langsung oleh salah satu kader Partai Demokrat, Imelda Sari.

Imelda menegaskan, semua kader partai Koalisi Adil Makmur hanya fokus pada upaya memberi bantuan semaksimal mungkin kepada masyarakat yang menjadi korban bencana. Baik itu bantuan kebutuhan pokok maupun kesehatan.

Menurut Imelda bantuan dari masing-masing partai Koalisi Adil Makmur sudah berjalan. Keempat partai koalisi Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS sudah sepakat tidak melakukan kampanye.

Hmmm, gimana nih kalau menurut kalian wahai para netizen?

Apa mungkin kalian memiliki imajinasi yang sama dengan saya? Bisa jadi ya apa yang disampaikan oleh Imelda sebenarnya ada skenario lain yang tidak kita ketahui seperti ini contohnya: Share on X

Raden Owo: “Gengs, itu ada bencana alam pada enggak kerja kalian? Kampanye dong Kampanye!”

Prajurit perang: “Wait, slow apa bang, kayak gitu mah woles aja, enggak usah diminta kita juga paham lah bang mainkan agenda perang.”

Raden Owo: “Tjakep! Gitu dong kerjanya, kalau enggak nanti kardus isi uangnya gagal ditebar nih! Awas, jangan lupa main alus, jangan sampai kayak kasus oplas kemarin, bisa gagal menang nanti!”

Prajurit perang: “Oalah siap beh! Slow ae, alus ini mah, nanti kita suruh dah si Imelda buat bilang kita enggak kampanye di Palu dan Donggala. Kita bilang enggak, tapi di sana ya ngerti lah harus gimana!” Wkwkwk.

Eh ini mungkin loh, mungkin aja kan bisa dong! Namanya juga politik Indonesia, apa pun juga bisa kejadian. Contohnya kemarin kan oplas bilangnya dipukulin. Tapi nanti kalau dipukulin beneran, bilangnya apa ya? Wah enggak ngerti lagi deh bahasa apa yang lebih hina daripada dipukulin. Wkwkwk.

Intinya mah kalau mau kampanye di Palu dan Donggala emang kenapa? Lagian juga kalau kalian ke sana dengan menggunakan baju partai dan mendirikan posko partai masing-masing emang enggak dikatakan kampanye? Okelah kalau itu kalian bilang bukan kampanye, tapi rakyat juga tahu kali partai kalian itu memberikan dukungan ke mana!

Memang bisa saja kader kalian enggak bilang gini:

“Eh kamu jangan lupa ya pilih si X, soalnya kan si X lebih baik dari si Y!”

Tapi bisa juga kan kalau kader kalian bilangnya kayak gini:

“Eh kalian kan sudah dibantu sama partai kita, kalian tahu kan partai kita dukung siapa? Ehm, jangan lupa ya cuy di TPS nanti pilih yang mana!”

Gimana menurut kalian? Atau enggak perlu ngomong gitu juga kita sudah langsung tahu ya itu arahnya ke mana? Wkwkwk. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...