Presiden meminta yang berkaitan dengan konsesi untuk rakyat, yang berkaitan dengan tanah-tanah adat, kemudian sertifikat untuk rakyat, harus menjadi fokus perhatian bersama dan diakukan secara besar-besaran dalam dua tahun ke depan.
pinterpolitik.com – Rabu, 4 Januari 2017.
JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah akan lebih fokus pada upaya pemerataan pada 2017 ini. Meskipun angka gini ratio kita sedikit membaik, tapi dalam angka masih tinggi. Oleh sebab itu, kita harus kerja keras, mati-matian untuk menurunkan angka kesenjangan, baik antar wilayah maupun antara kaya dan miskin.
Dalam pengantarnya pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1/2016) pagi, Presiden Jokowi mengatakan, dalam rangka mengurangi kesenjangan tahun ini dan tahun depan kebijakan redistribusi aset dan legalisasi tanah menjadi sangat penting, karena kita ingin rakyat mendapatkan akses pada tanah.
Presiden meminta yang berkaitan dengan konsesi untuk rakyat, yang berkaitan dengan tanah-tanah adat, kemudian sertifikat untuk rakyat, harus menjadi fokus perhatian bersama dan diakukan secara besar-besaran dalam dua tahun ke depan.
Presiden juga meminta agar ditingkatkan lagi program-program yang memperkuat akses rakyat untuk mendapatkan modal. Untuk tahun ini dan tahun depan Kredit Usaha Rakyat (KUR) harus menjangkau semakin banyak rakyat, semakin besar jumlahnya, dan semakin mudah cara memperolehnya. Asuransi untuk ini juga perlu diberikan, ditingkatkan, sehingga kita bisa mendorong keuangan inklusif supaya rakyat semakin bank-able.
Presiden, yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, menekankan agar segera direalisasikan apa yang sudah dia perintahkan, yaitu memperluas akses rakyat untuk mendapatkan keterampilan melalui program pendidikan kejuruan, pendidikan vokasi, dan vocational training/pelatihan vokasi yang sudah dilakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja bekerja sama dengan Kadin.
Berkaitan dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Presiden ingin agar diperluas pemberiannya. “Saya tadi malam sudah telepon Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar Kartu Indonesia Pintar bisa diberikan kepada semua anak yatim dan segera bisa kita mulai,” kata Presiden. (Setkab/E19).