HomeBelajar PolitikKarni Ilyas Kena Fitnah?

Karni Ilyas Kena Fitnah?

“Bertuturlah dengan baik dan santun.”


PinterPolitik.com

[dropcap]G[/dropcap]engs, Karni Ilyas baru saja diajukan sebagai moderator debat capres-cawapres oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Tapi, Ketua DPP Partai Hanura, Inas Nasrullah menilai doi tidak netral. Ckckck.

Apa jangan-jangan Inas berpikir Bang Karni tidak netral hanya karena TV yang saat ini jadi tempat Bang Karni bekerja menjadi satu-satunya media yang menayangkan Reuni Akbar 212? Waduh-waduh.

Kalau seperti itu ceritanya, berarti bisa dong kita katakan begini ke Inas: Share on X

“Wah bang, kalau ngomong seperti itu, bisa dong kita katakan bahwa seluruh media yang tidak mengangkat berita Reuni 212 beberapa waktu lalu sebagai pendukung fanatiknya Jokowi?” Ea ea. Ahahahay.

Hayo loh bang, gimana tuh kalau banyak orang yang akhirnya bilang gitu? Wkwkwk, untung saja Bang Karni jawab begini ke Inas saat menolak menjadi moderator debat capres-cawapres di Twitternya:

“Saya tidak punya komentar. Biarkan 1.000 orang seribu pendapat. Demokrasi itu memang tidak satu pendapat. Saudara Inas berhak berpendapat tentang saya”.

Bang Karni juga sempat mempersilakan untuk siapa saja mengutip cuitannya di akun Twitter resminya @karniilyas terkait sikapnya atas usulan menjadi moderator debat capres-cawapres:

“Jangan. Jangan saya yang menjadi moderator Debat Capres dan Cawapres 2019. Hajatan yang sebesar itu sebaiknya dibawakan oleh moderator yang lebih muda, pintar, dan cekatan. Saya sungguh berharap KPU tidak menunjuk saya. Saya mohon maaf untuk yang minta saya jadi moderator”.

Jadi gimana nih gengs menurut kalian, apakah mungkin Bang Karni menolak tawaran itu karena merasa ketahuan kalau dirinya memang senang sama kubunya Prabowo? Kan acara doi sering banget dapat larangan-larangan ini itu sama otoritas kan.

Baca juga :  Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Atau jangan-jangan Bang Karni bilang gitu karena sesunguhnya doi merasa tidak enak hati kalau jadi moderator diminta sama kubu Prabowo-Sandi sebab hatinya ada di Jokowi-Maruf? Wkwkwk.

Kalau menurut eyke sih gengs, terlepas Bang Karni dukung siapa, apa yang disampaikan sama Inas sepertinya sangat lah tidak pantas. Kok bisa?

Hmm, bisa lah gengs, masa belum ada bukti apa-apa Inas sudah ngomong gini ke Bang Karni:

“Mungkin kubu Prabowo lebih nyaman kalau moderatornya Karni Ilyas karena sudah jelas berpihak ke kubu Prabowo.”

Kalau sudah seperti ini kan namannya jadi fitnah gengs. Jika kita tinjau lagi pada ajaran Islam, memfitnah itu adalah perbuatan yang kejam bahkan lebih kejam dari pada pembunuhan. Bang Karni itu udah malang melintang dan senior loh di dunia jurnalistik. Betul apa betul? (G35)

 

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...