HomeBelajar PolitikKarena Ma’ruf, KPU Ubah Teknik

Karena Ma’ruf, KPU Ubah Teknik

“Indonesia indah pada waktunya.”


PinterPolitik.com

[dropcap]C[/dropcap]uy, gimana menurut kalian acara debat Pilpres pada 17 Januari kemarin? Kalau menurut eyke sih sudah cukup lah. Sudah cukup membosankan. Hahaha, bercanda deng.

Oh iya gengs, apa mungkin ya gara-gara debat Pilpres kemarin banyak mendapat nyinyiran di media sosial membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) berbenah diri dan akhirnya melakukan rencana perubahan secara teknis untuk debat berikutnya?

Menurut Ketua KPU Arief Budiman, debat Pilpres berikutnya KPU akan mengubah format dengan konsep yang lebih rileks dari sisi teknis. Dengan demikian, kedua kandidat bisa lebih luwes dalam menyampaikan visi-misinya dan menjawab pertanyaan dari moderator. Weleh-weleh.

Emangnya ngaruh ya mengubah format teknis debat dengan psikologi kedua paslon yang katanya bisa lebih luwes dan rileks? Hmmm, Kalau menurut eyke sih enggak ada pengaruhnya deh gengs. Soalnya kan kalau yang namanya demam pangung mah demam aja, mau gimana pun kondisinya. Ahahahay.

Memang sih gengs apa yang diniatkan KPU itu dianggap sebagai langkah yang baik, sehingga kandidat mampu menyampaikan pesan-pesannya lebih baik, detail, dan mendalam. Tapi kenapa KPU enggak dari putaran pertama atau dari dulu aja ya mikir begitu? Hiya hiya hiya. Share on X

Selain itu gengs, bagi Arief, kedua capres nantinya diperbolehkan menyampaikan visi-misinya sambil berdiri atau duduk menggunakan kursi atau sofa yang disediakan. Atau, bisa saja kandidat hanya duduk saat kandidat lain menjelaskan atau menjawab pertanyaan.

Eh sebentar gengs, kalian sadar enggak sih kenapa KPU baru sekarang buat aturan teknis seperti itu? Ada yang tahu enggak alasan KPU apa? Menurut eyke alasannya itu karena keluarga Ma’ruf Amin dan tim suksesnya yang protes begini ke KPU:

Baca juga :  Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

“Ya ampun KPU, kalian kok tidak peka sekali sih? Ma’ruf yang baru saja sembuh dari keseleo kaki sudah harus disuruh berdiri lama-lama! Karena kalian kan Ma’ruf jadi bahan nyinyiran di medsos, dikiranya enggak bisa jawab. Padahal kan doi gemeteran, kakinya udah mulai ngilu tahu!” Wkwkwk.

Jadi sekarang kalian sudah tahu kan apa alasan KPU mengubah aturan teknis dan apa alasan Ma’ruf tidak banyak bicara di acara debat perdana? (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...