“Mati lampu yang membawa kenikmatan.”
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]emua bermula saat negara api menyerang! Ealah, maksudnya semua bermula dari kunjungan Jokowi dalam agenda kepresidenan di Jawa Barat akhir pekan lalu.
Pada Sabtu pagi seusai istirahat dari debat Pilpres putaran pertama, Jokowi bersama Ibu Negara Iriana, mendatangi pinggiran Danau Situbagendit di Garut. Di pelataran terbuka yang sudah dipenuhi dengan kursi-kursi, tampak sekumpulan orang yang tergabung dalam Persatuan Pangkas Rambut Garut (PPRG).
Untung saja bukan dipenuhi sama antrian pendukung dan simpatisan yang ingin foto selfie atau ingin komplain soal penampilan Ma’ruf Amin yang banyak diam di podium debat.
Lantas melihat banyak bangku di situ, Jokowi pun duduk di salah satu kursi tersebut untuk dicukur rambutnya oleh pencukur asli dari Garut. Nama pencukur itu adalah Herman. Meski tidak perlu dipertanyakan lagi asal Herman itu dari mana, tetapi yang bingung adalah pernyataan Jokowi yang seperti ini gengs:
“Memang sehari-hari yang nyukur rambut saya Mas Herman”.
Udah dapet belum bingungnya gengs? Belum? Ah yakin nih belum? Ya udah, lanjutin dulu aja ya, nanti juga ngerti di mana yang bikin bingung.
Nah, Jokowi mengaku memiliki tiga tukang cukur langganan, salah satu langganannya adalah Herman. Herman sebenarnya bekerja di Jakarta, tepatnya di Shortcut Barberia, Grand Indonesia. Perkenalan Jokowi dengan Herman melalui putra bungsunya, Kaesang Pangarep, yang rupanya kerap pula merapikan rambutnya di situ.
Jokowi sambil dicukur pun bercerita bahwasanya perkenalan dirinya dengan Herman sudah enam tahun lamanya. Jokowi mengaku sudah dari dirinya menjadi gubernur di Jakarta, Herman lah yang selalu merapikan rambutnya.
Sampai sini sudah ketemu bingungnya di mana? Nih kalau belum ketemu juga, baca deh cuitannya Dahnil Anzar. Mungkin bisa sedikit membantu. Ahahahay.
Cukur rambut di Garut, bawa tukang cukur dari Jakarta
Bangun Pabrik di Sulawesi, bawa Buruhnya dari Luar Negeri.
— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) January 21, 2019
Ngakak! Kali ini eyke sepakat nih sama Dahnil gengs, bisa-bisanya ya Jokowi bikin pencitraan sampai segitunya. Sakit nih perut eyke ketawa terus lihat kelakuan para konsultan politik dari elite-elite kita. Eyke sih yakin gengs yang punya ide-ide aneh bin ajaib yang dilakukan para elite itu bukan muncul dari diri pribadi.
Jadi intinya pada kasus cukur rambut Jokowi ini, eyke enggak mau bilang doi payah bikin settingan seperti itu, tapi eyke mau bilang kok Jokowi mau aja disuruh begitu sama konsultannya? Hiya hiya hiya! (G35)