HomeBelajar PolitikJokowi-Prabowo Buat Pilpres Tak Bermutu

Jokowi-Prabowo Buat Pilpres Tak Bermutu

Kecil Besar

โ€œJangan bungkam teriakan!โ€


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]engamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan tim sukses hendaknya menjual program dan keunggulan capres-cawapresnya. Tim sukses juga seharusnya tidak memprovokasi pendukungnya untuk menjelekkan dan menyerang lawan.

Bagi Hendri, kultur masyarakat Indonesia masih mengikuti tokoh dan panutannya. Kalau panutannya adem ayem, maka mereka juga adem.

Masa sih bang? Kayaknya kalau bicara masalah ini, abang kurang tepat deh. Menurut eyke sih, massa pendukung sebenarnya enggak peduli kok yang didukungnya itu lagi adem atau enggak. Bagi massa pendukung, yang penting ada uangnya atau nggak. Kalau enggak ada uang juga mereka malas tuh bela-bela sampai segitunya. Ahahaha.

Jadi harusnya redaksional kata abang diubah jadi begini: Share on X

โ€œWahai kalian para politisi, stop lah mengeluarkan uang untuk hal yang unfaedah. Ngapain bayar massa hanya untuk memecah belah kita? Ngapain kalian keluarin unag untuk hal yang percuma?โ€

Jadi bang, kalau seandainya Prabowo, Sandi, Jokowi dan Maโ€™ruf Amin berdebat, saling menjelekkan, menghujat dan sebagainya, sebenarnya massa pendukung mereka bodo amat! Tapi itu tuh mereka yang dibayar dan yang sekarang lagi siapin nampan untuk nampung proyek serta kekuasaan yang akhirnya buat keadaan jadi memanas.  Betul apa betul gengs?

Seandainya kalau enggak ada massa atau kelompok bayaran yang bekerja untuk pemenangan, pasti deh keadaan tidak serunyam ini. Kalau enggak percaya, coba deh buktiin sendiri nanti kalau kalian jadi politisi. Eh tapi awas loh kalau sudah jadi politisi jangan coba-coba contoh kelakuan pejabat yang buruk di era ini.

Nah, menurut Hendri dinamika menjelang Pilpres 2019 semakin tidak terkendali layaknya rem blong. Saling serang, saling ejek, saling hina, saling caci, dan saling benci terus menggema baik di jagat nyata maupun jagat maya. Menurut doi hal ini sangat berbahaya.

Diskusi, perdebatan atau polemik yang substantif, yang diharapkan menambah wawasan publik sekaligus menjadi pertimbangan untuk memilih, sama sekali belum adaWeleh-weleh.

Menurut Hendri juga, model-model kampanye yang tidak sehat seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, kampanye hitam dan adu domba harus dihentikan, sehingga tidak merusak masyarakat dan mengancam persatuan. Sebab, masa kampanye masih sekitar empat bulan lagi.

Aduh gengs, tahu enggak sebenarnya apa yang diungkapkan Hendri itu salah besar? Kalian tahu kesalahannya Hendri ada di mana? Nih eyke kasih tahu, kesalahan Hendri itu ada di saat dirinya berharap kalau tim sukses yang adalah politisi mencontohkan hal yang baik kepada masyarakat! Nah itu gengs salahnya, Hendri masih berharap sama politisi! Wkwkwk.

Masa Hendri berharap sama politisi? Kalau mau berharap, sama Tuhan yang maha kuasa aja, kalau politisi mah kita doain aja biar cepat dipanggil sama yang maha kuasa. Wkwkwk, ini  bercanda loh gengs.  (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana โ€œKesucianโ€ Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, โ€œkesucianโ€ Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

Teror Soros, Nyata atau โ€œHiperbolaโ€? 

Investor kondang George Soros belakangan ramai dibincangkan di media sosial. Apakah ancaman Soros benar adanya, atau hanya dilebih-lebihkan? 

Begitu Sulit Sri Mulyani

Kementerian Keuangan belum juga memberikan paparan kinerja APBN bulan Januari 2025.

Mitos โ€œHantu Dwifungsiโ€, Apa yang Ditakutkan?

Perpanjangan peran dan jabatan prajurit aktif di lini sipil-pemerintahan memantik kritik dan kekhawatiran tersendiri meski telah dibendung sedemikian rupa. Saat ditelaah lebih dalam, angin yang lebih mengarah pada para serdadu pun kiranya tak serta merta membuat mereka dapat dikatakan tepat memperluas peran ke ranah sipil. Mengapa demikian?

Inikah Akhir Hidup NATO?

Perbedaan pendapat antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) belakangan terlihat semakin kentara. Apa maknanya?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

โ€œCara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.โ€ ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

โ€œItu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.โ€ ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

โ€œTetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...