HomeBelajar PolitikJokowi Penyebab Pemuda Jomblo?

Jokowi Penyebab Pemuda Jomblo?

Kecil Besar

โ€œTolong, semakin hari aku semakin tersesat dan disesatkan!โ€


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]pa ada yang tahu kenapa banyak banget jomblo berkeliaran dan akhirnya jadi tumbal bully-an di media sosial?

Hal itu mungkin karena kebanyakan main Mobel Lejen sambil mikirin mantan, jadinya enggak move on-move on deh tuh orang?

Bisa jadi, tapi masih kurang tepat jawabannya Tong.

Atau karena terlalu banyak minum-minuman yang mengandung kafein, jadinya pada slow gitu dan nggak niat nyari pasangan?

Bisa jadi, tapi masih belum tepat juga Tong jawabannya.

Hmmm, apa mungkin karena terlalu banyak nonton film enak-enak, jadinya para jomblo terlena sama keadaan? Wkwkwkwk.

Bodo amat! Enak-enak aja pikiran lu Tong! Nih, saya kasi tahu deh alasannya kenapa  banyak jomblo beredar. Penyebabnya itu karena minimnya lapangan kerja dan mahalnya biaya kesehatan. Oleh karena itu, menurut juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Gamal Albinsaid, solusinya adalah memperbanyak lapangan pekerjaan dan menurunkan biaya pengobatan. Wkwkwk.

Bercanda lu? Busyet amat jawaban lu, amazing terkejud nih eyke. Share on X

Lah saya juga kaget bapak! Saya kira penyebab banyak jomblo adalah karena takdir aja bapak! Wkwkwk.

Lah bujuk amat ya! Kalau gitu jawabannya mah menurut gua mending pemerintah jangan sediain lapangan pekerjaan dah. Soalnya kalau banyak lapangan pekerjaan status jomblo bisa punah dari masyarakat. Terus orang yang menjomblo itu alasannya banyak cuy, nggak melulu karena ekonomi.

Berarti menurut lu pandangan si Gamal itu salah?

Ya bisa jadi lah ya. Masa iya orang yang jomblo karena menjaga kehormatannya dibilang enggak punya duit? Pan kalau Gamal bilang jomblo karena masalah ekonomi, sama aja mereka dibilang kaga punya duit, jadinya jomblo! Betul apa betul?

Iya juga sih, emang dah Tong, politik tuh bisa-bisa aja ya ngaitin satu hal ke hal yang lain. Kalau begini ceritanya mah jadi keinget ungkapannya Pancho Villa: โ€œLebih baik mati di atas kakimu daripada hidup di atas lututmuโ€.

Baca juga :  The War: Prabowo vs Mafia Migas

Apa tuh maksudnya?

Jadi dalam keadaan yang sangat terpuruk, lebih baik melawan dan tergilas, daripada harus mengemis belas kasihan dari kemunafikan Tong.

Lah jadi makin enggak nyambung ya!

Lah emang juga sengaja kan biar dibilang mirip seperti para politisi. Ahahaha. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

PDIP Terpaksa โ€œTundukโ€ Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan โ€œtundukโ€ kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana โ€œKesucianโ€ Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, โ€œkesucianโ€ Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

Teror Soros, Nyata atau โ€œHiperbolaโ€? 

Investor kondang George Soros belakangan ramai dibincangkan di media sosial. Apakah ancaman Soros benar adanya, atau hanya dilebih-lebihkan? 

Begitu Sulit Sri Mulyani

Kementerian Keuangan belum juga memberikan paparan kinerja APBN bulan Januari 2025.

Mitos โ€œHantu Dwifungsiโ€, Apa yang Ditakutkan?

Perpanjangan peran dan jabatan prajurit aktif di lini sipil-pemerintahan memantik kritik dan kekhawatiran tersendiri meski telah dibendung sedemikian rupa. Saat ditelaah lebih dalam, angin yang lebih mengarah pada para serdadu pun kiranya tak serta merta membuat mereka dapat dikatakan tepat memperluas peran ke ranah sipil. Mengapa demikian?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

โ€œCara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.โ€ ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

โ€œItu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.โ€ ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

โ€œTetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...