HomeBelajar PolitikJokowi Paksa Ma’ruf Kerja Rodi?

Jokowi Paksa Ma’ruf Kerja Rodi?

“Berhenti berpikir perbedaan tua muda hanya dari fisik saja.”


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]ungkin Jokowi geram saat dirinya mendengar omongan orang tentang Ma’ruf Amin yang dikatakan tidak bisa berbuat banyak. Atau, bisa jadi Jokowi tak sampai hati jika ada orang bilang Ma’ruf tidak bisa mendongkrak elektabilitasnya. Karenanya pada akhirnya Jokowi sampai bilang gini:

“Siapa bilang Ma’ruf tidak mendongkrak? Di survei kan kelihatan adanya Ma’ruf elektabilitas saya lebih baik dibanding oposisi”. Wkwkwk.

Hayo siapa nih di antara kalian yang berani bilang Ma’ruf enggak bisa mendongkrak elektabilitas Jokowi? Awas loh gengs, Jokowi sudah mulai gerah tuh. Enggak ngeri apa kalian tiba-tiba saat mau gunakan KTP, eh jadi tidak berlaku lagi, sebab Jokowi cabut hak kewarganegaraan kamu. Wkwkwk.

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) mengaku akan mengintensifkan kampanye mulai Januari nanti.

Nah, Ma’ruf pun mengatakan dirinya dan Jokowi akan membagi tugas dalam melaksanakan tugas kampanye ke sejumlah daerah. Intinya, pada bulan Januari keduanya tidak akan berjalan bersama dalam melakukan kunjungan ke daerah-daerah.

Hmm, yakin nih gengs Ma’ruf bisa jalan sendirian? Emangnya enggak takut blunder lagi nih kalau kampanye sendirian?

Tapi gengs, kalau eyke sih yakin deh Ma’ruf nggak akan blunder lagi. Soalnya kan belum tentu juga Ma’ruf bisa berkeliling untuk kampanye. Kok bisa?

Iya bisa lah, tidak ada yang tahu kan nanti saat doi mau jalan kampanye, eh ternyata dokter pribadinya ngelarang doi jalan-jalan lagi sebab kakinya yang masih sakit. Wkwkwk.

Eh gengs, sebentar deh. Jangan kalian pikir eyke ngomong gitu doain atau nyumpahin Ma’ruf sakit loh! Eyke bilang gitu kan baru siapa tahu, namanya juga penyakit gengs yang muda dan sehat saja tiba-tiba bisa jatuh sakit. Jadi apalagi Ma’ruf kan yang sudah cukup tua. Betul apa betul?

Baca juga :  The Invincible Bahlil and The Philosopher King

Oh iya gengs, selain itu juga Ma’ruf bilang, dirinya tidak akan membatasi Jokowi dalam melakukan kunjungan daerah ataupun sebaliknya. Dari pembagian wilayah yang telah direncanakan bertujuan untuk memaksimalkan sosialisasi program.

Nih gengs, kalau Ma’ruf sudah bilang seperti itu, kalian jadi yakin dong sama perkataannya Jokowi bahwa sang kiai bisa dongkrak elektabilitas mereka.

Atau kalian yang mengetahui Ma’ruf ngomong gitu malah jadi berpikir kayak gini: Share on X

“Wah parah nih Jokowi, masa Ma’ruf sudah tua masih diwajibkan juga keliling-keliling untuk kampanye! Emangnya enggak takut kualat apa? Weleh-weleh”. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

The Invincible Bahlil and The Philosopher King

Dengarkan artikel ini: Meski kerap dikritik dan dianggap kontroversial, nyatanya sosok Bahlil Lahadalia harus diakui jadi inspirasi bagi banyak orang. Meniti karier dari pelosok,...

Menguak “Beban” Erick Pecat STY

Pemecatan pelatih Timnas Sepak Bola Pria Indonesia oleh PSSI meninggalkan interpretasi karena dua untaian frasa “mencurigakan” yang terujar dari Erick Thohir dan anak Shin Tae-yong, yakni “dinamika kompleks” dan “perlakuan PSSI”. Bahkan, sesuatu hingga ke ranah yang bertendensi politis. Benarkah demikian?

Inayah Wahid, “Rhaenyra” of Trah Gus Dur?

Bukan Alissa, Yenny, maupun Anita, sosok Inayah Wahid justru yang paling mirip Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur)? Mengapa demikian?

Ambang Batas MK: Anies “Ancam” Jokowi?

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) hilangkan kewajiban ambang batas presiden (PT). kesempatan Anies untuk “ancam” pengaruh Jokowi?

Semakin Sulit Megawati Percaya Puan?

Kongres 2025 PDIP sudah di depan mata. Akankah ada pergantian pucuk kepemimpinan, atau terlalu dini bagi Megawati Soekarnoputri untuk mencari pengganti dirinya?  

Prabowo & Drama Pinggir Jurang 2025?

Di menit krusial, Presiden Prabowo Subianto akhirnya merespons dua isu penting, yakni vonis “agak laen” kasus korupsi timah dan menegaskan kebijakan pemberlakuan PPN 12 persen. Hal itu agaknya sedikit mengurangi tekanan psikologis kolektif rakyat +62 dalam dimensi sosial, ekonomi, hingga poliik jelang pergantian tahun yang dinilai nyaris berada di titik nadir dan bisa saja menjadi pangkal instabilitas.

Filosofi ‘Kecoa’ ala Anies Baswedan?

Anies Baswedan dinilai bakal jadi salah satu politikus paling “susah dimatikan” kariernya. Bagaimana Anies bisa bertahan tanpa jabatan politik?

Megawati Harus Ubah Sikap PDIP?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belakangan menghadapi dinamika yang cukup memberatkan. Kira-kira bagaimana Partai Banteng Moncong Putih akan menjadikan ini sebagai pelajaran untuk langkah-langkahnya ke depan? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...