Site icon PinterPolitik.com

Jokowi Membedah Lingkar Api

Jokowi Membedah Lingkar Api

Foto : Istimewa

Sejak periode pemerintahan Presiden Jokowi, banyak langkah yang dilakukan Pak Luhut di luar ranah kementerian. Jadi memang orang melihat bahwa super minister atau aktor penting di balik kebijakan yang dikeluarkan oleh Pak Jokowi sebagai presiden.” ~ Ferry Juliantono


PinterPolitik.com

[dropcap]D[/dropcap]ua puluh menit telah berlalu, Iim dan Joy masih berada di ruang tunggu rumah sakit itu. Sambil menunggu giliran masuk untuk membesuk mertua Iim, mereka menghabiskan waktu bicara politik yang berkaitan dengan hasil debat Pilpres putaran kedua.

Iim: “Joy, Ma’ruf Amin baru aja tuh mengapresiasi pernyataan Prabowo yang siap mengembalikan lahannya bila negara membutuhkan. Katanya sih Prabowo punya niat begitu supaya negara bisa lanjutin program pembagian tanah ke rakyat.”

Joy: “Nah, bagus dong, akhirnya tahu diri juga Prabowo. Eh, tapi kalau tanahnya dibalikin semua ke negara, doi enggak ada uang lagi dong buat danain kampanye? Ahahaha, bodo amat deh, biar kalah aja sekalian.”

Iim: “Ya bagus sih, tapi kalau Prabowo beneran kembalikan tanahnya ke negara, apa enggak pusing tuh lingkarannya Pakde? Soalnya Ma’ruf juga bilang jangan Prabowo aja yang balikin, yang lain juga dong!”

Joy: “Lah makin bagus dong!”

Iim: “Bagus apanya? Kalau yang lain-lain disuruh kembaliin, Pakde pasti ikutan pusing lah.”

Joy: “Kok bisa?”

Iim: “Makanya baca dong berita di Tempo yang membeberkan data kepemilikan tanah di ring satunya Pakde, seperti Luhut Pandjaitan, OSO, Surya Paloh, Hary Tanoe Soedibjo, Erick Thohir dan Garibaldi Tohir. Mereka punya tanah ribuan hektare di berbagai pelosok negeri. Nah, kalau sudah begini, bisa jadi Pakde ditekan sana sini kalau Ma’ruf ngotot narikin tanah para tuan-tuan tanah ini. Ahahaha.

Joy: “Masa sih Im? Wah, jadi berasa balik ke masa VOC dong. Pada masa itu kan banyak tanah yang dikuasai oleh tuan tanah. Bedanya, kalau jaman VOC, tuan tanahnya dikuasai sama kulit putih, tapi sekarang dikuasai sama elite politik dan pengusaha kelas khayangan.”

Iim: “Iya Joy, ngeri, bisa jadi era sekarang sudah masuk dalam prediksinya Bung Karno yang bilang bahwa Indonesia akan segera memasuki penjajahan jenis baru dan rakyatnya akan melawan bangsa sendiri. Ckckck.

Joy: “Tapi Im, di luar itu semua, sebenarnya yang lebih ngeri lagi saat Pakde nyinggung kepemilikan tanah Prabowo itu sih. Saya jadi teringat kata-katanya Jean de la Bruyère bahwa orang yang memperhatikan aib orang lain menyebabkan dia tidak pernah mempunyai waktu untuk mengetahui aibnya sendiri.”

Iim: “Wkwkwk, bisa jadi saat Pakde ngomong gitu, sebenarnya ada maksud untuk menyindir orang di sekelilingnya. Contonya kayak orang-orang yang barusan saya sebut, tujuanya biar pada  tobat dan tidak lagi kuasai lahan sampai berlebihan begitu. Ahahahay.”

Iim: “Bisa jadi sih Joy, tapi kalau sampai omongan kamu benar, ngeri juga ya Pakde. Nggak ada takut-takunya sama orang kaya yang punya banyak tenaga.”

Joy: “Lah iya juga sih, kalau saya jadi Pakde sih boro-boro berani ngomong begitu, wong ngelihat videonya Luhut marah-marah di debat Pilpres aja udah ngeri, apalagi harus bikin doi marah.”

Iim: “Wkwkwk, asli sih itu ngeri banget. Tapi selow Joy, Pakde nggak akan takut kok sama mereka-mereka terutama sama Pak Luhut yang digosipkan sebagai pembisik utamanya Pakde. Soalnya doi kan sempat bilang di akhir debat, katanya begini: ‘Saya tidak takut sama siapapun.’ Bahaya enggak tuh?”

Joy: “Lah iya, pantas saja di video Luhut paling emosi lihat Pakde diprotes oposisi. Wong doi aktor di baliknya ea ea. Seng ada lawan aja deh pokoknya Im. Ahahaha.” (G42)

Exit mobile version