HomeBelajar PolitikJokowi Mau Tabok Sandi?

Jokowi Mau Tabok Sandi?

“Pasar yang semakin sepi dan tidak ada lagi transaksi tawar menawar berarti kita harus mawas diri, jangan sampai kiamat datang sebentar lagi!”


PinterPolitik.com

[dropcap]J[/dropcap]okowi kembali menyinggung soal aksinya blusukan ke pasar tradisional. Menurutnya, kegiatan tersebut sudah dilakukan sejak masih menjabat Wali Kota Solo. Jadi, blusukan bukanlah hal baru baginya.

Jokowi mengakui hal ini semata-mata bukan untuk melakukan pencitraan, tetapi bertujuan memantau harga bahan pangan, dan ia juga selalu membeli sejumlah bahan makanan dari para pedagang. Hal itu dilakukan lantaran harga di pasar tradisional murah. Sepakat nih eyke sama Jokowi!

Oleh karena itu, ia protes jika ada yang mengatakan barang-barang di pasar mahal. Sebab, pernyataan itu bisa membuat masyarakat menghindari pasar tradisional dan berimbas pada pendapatan pedagang. Sepakat lagi nih sama Jokowi!

Jokowi juga bilang kalau ada orang yang menyampaikan barang di pasar tradisional mahal, bawa aja orangnya biar doi yang protes. Wah, bukan saya pak kalau masalah yang begini mah! Sepertinya yang bicara seperti itu Sandiaga Uno tuh pak, yang sekarang jadi lawan politik bapak! Ehehehe.

Seandainya eyke ada di posisi Sandi dan lagi dicari sama Jokowi, pasti deh eyke langsung pura-pura mati. Terus kalau doi sudah tidak ingat lagi, baru deh bangun lagi. Hehehe.

Ngeri coy soalnya, Jokowi sekarang kan senangnya tabok-menabok. Contohnya kayak orang yang nyebarin isu PKI. Wkwkwk. Share on X

Lagian ngapain ya Sandi bilang harga di pasar tradisional mahal secara gamblang? Emang semua juga sudah tahu kalau harga di pasar tradisional selalu mahal. Kalau kita bilang murah, enggak bisa ditawar dong? Wkwkwk, kalau enggak percaya tanya deh emak kalian yang senang belanja di pasar tradisional, pasti mereka ngasih cerita begini:

Baca juga :  Tak Ada Megawati, Hanya Jokowi

Ibu: “Sist, telor sekilo berapa?”

Pedagang: “Enam ribu bu.”

Ibu: “Ah mahal, biasanya juga lima ribu!”

Pedagang: “Okelah bu, bungkus! Telur sekilo bungkusin jang..”

Gimana gengs, masih ada yang mau bilang harga bahan pangan di pasar tradisional murah? Kalau yang bilang murah, berarti jarang nawar tuh di pasar. Wkwkwk, tapi gengs semahal-mahalnya harga di pasar tradisonal, ya pasti lebih mahal di pasar modern lah. Kalau enggak percaya, tanya aja coba sama Sandiaga yang biasa bandingin harga. Asal doi nggak salah baca data aja. Wkwkwk. (G35)

 

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

“Parcok” Kemunafikan PDIP, What’s Next?

Diskursus partai coklat atau “parcok" belakangan jadi narasi hipokrit yang dimainkan PDIP karena mereka justru dinilai sebagai pionir simbiosis sosial-politik dengan entitas yang dimaksud. Lalu, andai benar simbiosis itu eksis, bagaimana masa depannya di era Pemerintahan Prabowo Subianto dan interaksinya dengan aktor lain, termasuk PDIP dan Joko Widodo (Jokowi)?

Prabowo dan Prelude Gerindra Empire?

Partai Gerindra di bawah komando Prabowo Subianto seolah sukses menguasai Pulau Jawa setelah tiga “mahapatih” mereka, yakni Andra Soni, Dedi Mulyadi, serta Ahmad Luthfi hampir dapat dipastikan menaklukkan Pilkada 2024 sebagai gubernur. Hal ini bisa saja menjadi permulaan kekuasaan lebih luas di Jawadwipa. Mengapa demikian?

Kejatuhan Golkar di Era Bahlil?

Dengan kekalahan Ridwan Kamil dan Airin Rachmi Diany di Pilkada Serentak 2024. Mungkinkah Golkar akan semakin jatuh di bawah Bahlil Lahadalia?

Ridwan Kamil “Ditelantarkan” KIM Plus? 

Hasil tidak memuaskan yang diperoleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dalam versi quick count Pemilihan Gubernur Jakarta 2024 (Pilgub Jakarta 2024) menjadi pertanyaan besar. Mengapa calon yang didukung koalisi besar tidak tampil dominan? 

Prabowo dan Filosofi Magikarp ala Pokémon

Pemerintahan Prabowo Subianto siapkan sejumlah strategi untuk tingkatkan investasi dan SDM. Mungkinkah Prabowo siap untuk “lompat katak”?

Belah PDIP, Anies Tersandera Sendiri?

Endorse politik Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024 kepada kandidat PDIP, yakni Pramono Anung-Rano Karno justru dinilai bagai pedang bermata dua yang merugikan reputasinya sendiri dan PDIP di sisi lain. Mengapa demikian?

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...