HomeBelajar PolitikJokowi-Ma'ruf Tak Langgar HAM?

Jokowi-Ma’ruf Tak Langgar HAM?

“Politik akan selalu seperti matahari: meski terasa panas, tetapi bisa memberi penghidupan.”


PinterPolitik.com

[dropcap]G[/dropcap]engs, sudah tahu belum sama apa yang dibilang Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Johnny G. Plate, soal junjungannya yang siap menghadapi momen debat pertama Pilpres 2019 dengan senang hati. Soalnya kata doi, debat pertama ini membahas isu-isu yang di antaranya terkait hukum dan HAM. Weleh-weleh.

Apa yakin nih gengs Jokowi bakalan slow-slow saja menghadapi debat itu? Share on X

Katanya Plate sih justru Jokowi dan Ma’ruf sangat menanti debat tentang hukum dan HAM. Sebab, Plate bilang tak ada yang harus dikhawatirkan Jokowi dan Ma’ruf. Mereka berdua kan tidak ada rekam jejak yang terkait dengan HAM. Mungkin kalau untuk kubu sebelah baru bisa khawatir sebab salah satu dari mereka ada yang punya rekam jejak bagaimana keterkaitannya terhadap pelangaran HAM. Wkwkwkwk.

Ditambah lagi nih gengs, menurut Plate, Jokowi dan Ma’ruf tidak punya masalah dalam penegakan hukum di Indonesia. Mereka selalu menempatkan hukum sebagai pranata penting dalam kehidupan bernegara, sekaligus menempatkan hukum sebagai landasan penting dalam kehidupan demokrasi.

Terus juga Plate bilang pemerintah Jokowi tidak pernah tergoda untuk mengintervensi hukum. Karena, kalau mulai tergoda mengintervensi hukum, nanti secara tak langsung mulai digiring kepada pemerintahan yang otoritarian. Wkwkwk, bisa ae bossque.

Hmmm, kalau Plate yakin banget sama Jokowi dan Ma’ruf, kok malah eyke nih yang tidak tahu kenapa justru ragu sama ungkapan doi itu. Kok bisa? Duh malah nanya “kok bisa sih gengs, memangnya kalian lupa ya sama omongan orang-orang ini terhadap Jokowi dan Ma’ruf? Nih eyke kasih beberapa contoh ya dari beberapa narsum.

Baca juga :  Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Yang pertama gengs kalu menurut Phelim Kine dari Human Rights Watch (HRW), doi ngomong tentang Ma’ruf begini:

“Ma’ruf telah menjadi pusat dari beberapa elemen yang paling tidak toleran dalam budaya agama dan politik kontemporer Indonesia, sehingga ketakutan akan dampak negatifnya terhadap hak dan keamanan agama dan gender minoritas sangat terasa”.

Terus yang berikutnya tentang Jokowi, begini menurut  mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai:

“Kasus Paniai (Papua) tercatat sebagai kejahatan kemanusiaan (gross violation of human right) termasuk dalam kategori pelanggaran HAM berat yang berkasnya sedang diproses dan terhenti di Komnas HAM. Kasus Paniai adalah salah satu hasil produk rezim kepemimpinan Joko Widodo. Jokowi menitipkan peristiwa kelam baru bagi bangsa ini. Sebagai kepala negara, Jokowi tidak bisa lepas tanggung jawab (commander responsibilities). Bagaimanapun juga, Jokowi menambah 1 berkas pelanggaran HAM berat di Komnas HAM”.

Wuhu, jadi pantas saja ya gengs kalau eyke malah kurang yakin sama ungkapannya Plate. Betul apa betul? (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...