HomeBelajar PolitikJokowi Malas Rugi Ambil Cuti

Jokowi Malas Rugi Ambil Cuti

“Presiden adalah simbol negara yang tidak konsisten sebab setiap lima tahun sekali seorang presiden bisa berganti. Jadi wajar saja kalau kalian lihat Pancasila juga jadi tidak konsisten.”


PinterPolitik.com

[dropcap]W[/dropcap]akil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Arsul Sani menuturkan saat ini Presiden Joko Widodo belum merasa perlu untuk mengambil cuti kampanye. Namun, menurutnya, tidak menutup kemungkinan nantinya Jokowi akan mengambil waktu cuti kampanye di hari kerja.

Intinya gengs, menurut Arsul saat ini Jokowi hanya ingin melakukan kegiatan kampanye pada hari libur saja, di hari senin sampai jumat tetap bekerja dan hari sabtu minggu barulah Jokowi melakukan kampanye. Hal ini disampaikan langsung oleh Jokowi kepada TKN, walaupun tidak menutup kemungkinan nantinya bisa berubah.

Lah iyalah gengs, ngapain juga Jokowi cuti kerja dari jabatannya sebagai presiden. Wong mau cuti atau nggak cuti Jokowi kan sama aja bisa sosialisasi program yang bagus-bagus untuk pencitraan. Entah itu program yang sedang berjalan atau program yang akan berjalan ke depannya. Betul apa betul?

Lagian juga kan kalaupun Jokowi ambil cuti kerja, ujung-ujungnya sama aja menerangkan hasil kinerja dirinya di empat tahun belakangan ini. Paling ya ditambah dikit-dikit aja. Mungkin kalau pekerjaannya Jokowi saat ini adalah buruh pabrik, baru deh tuh perlu ambil cuti. Soalnya kalau enggak cuti, gimana mau dikenal sama masyarakat, kan kerjaannya mengurung diri terus di dalam pabrik. Ahahaha.

Menurut Arsul alasan mengapa saat ini Jokowi belum mengambil cuti dan lebih memilih berkampanye di hari libur serta Sabtu dan minggu, yakni karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu merasa tugas sebagai kepala negara lebih penting ketimbang kampanye dan alasan berikutnya karena memang kampanye Jokowi  kan juga bisa diwakili oleh TKN.

Baca juga :  Prabowo dan Prelude Gerindra Empire?

Bisa aja bang-bang, kan sudah eyke bilang tadi kalau Jokowi ngambil cuti dari pekerjaannya sebagai presiden sayang banget dong, enggak bisa sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Nah, kalau Jokowi enggak ambil cuti kan bisa deh tuh sekali dayung dua tiga pulau terbeli. Wkwkwk, bercanda ya cuy!

Oh iya gengs, ternyata hal-hal yang eyke omongin di atas juga sempat dibantah oleh Arsul yang sekaligus Sekjen PPP itu. Katanya tidak ada kata bias ketika Presiden Jokowi yang juga capres melakukan kegiatan pemerintahan di berbagai daerah. Menurutnya sudah jelas ada definisinya dalam UU Pemilu apa itu tugas negara dan apa itu kampanye.

Arsul bilang namanya kampanye itu ada definisinya menyampaikan visi misi tentang kepresidenan 2019-2024 dan mengajak untuk memilih. Jadi kalau Jokowi di hari kerja berkunjung ke daerah-daerah selama tidak mengajak dan memaparkan visi-misi untuk periode berikutnya, itu bukanlah bentuk kampanye.

Hmmm, gimana menurut kalian gengs? Kalau eyke sih setuju banget tuh sama Arsul bahwa apa yang dilakukan Jokowi itu memang bukanlah kampanye. Tapi yang dilakukan Jokowi cuman pencitraan aja gengs. Uppss. Share on X

Lagian juga enggak salah dong Jokowi bilang gini saat kunjungan ke daerah:

“Alhamdulillah. Saat ini kita sudah punya bendungan dan sudah ada akses jalan yang memadai. Jadi warga desa atau kota … tahu lah ya 2019 harus ngapain?” Wkwkwk. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...