HomeBelajar PolitikJokowi Kurang Bergaul Dengan FPI

Jokowi Kurang Bergaul Dengan FPI

“Siapa saja bisa menjadi ulama. Buktinya ada tuh calon pemimpin yang dapat gelar ulama dengan cuma-cuma.”


PinterPolitik.com

[dropcap]H[/dropcap]ayo, siapa nih yang bisa menjawab keheranan Presiden Jokowi terhadap tuduhan anti-ulama yang dialamatkan kepada dirinya? Padahal, menurut Jokowi ia sudah sangat dekat loh dengan para ulama. Kira-kira apa nih gengs penyebabnya? Apa mungkin karena doi kurang dekat sama ormas yang depannya huruf “F”? Wkwkwk.

Nah gengs, keheranan Jokowi itu kembali diumbar saat dirinya berpidato dalam acara Deklarasi Akbar Ulama Madura Bangkalan. Begini kata Jokowi:

Lho, kalau saya ini anti-ulama enggak mungkin lah bisa ada Hari Santri nasional”.

Menurut Jokowi, jika dirinya anti-ulama maka tidak mungkin ia akan dengan gampang menandatangani Keppres Hari Santri Nasional. Oleh karena itu, doi yang berpidato di hadapan hadirin yang mayoritasnya ulama dari seluruh Madura bertanya begini: “Saya anti-ulama, terus yang menerbitkan Keppres Hari Santri tanggal 22 Oktober itu siapa dong?”

Kalau seandainya saja eyke ada di acara itu, eyke pasti akan jawab gini: Share on X

“Lah meneketehe, bisa aja kan bapak yang tanda tangan, tapi lagi dihipnotis sama Om Deddy Corbuzier atau lagi dipaksa sama tim kabinet”. Uppss, bercanda cuy! Bercanda ya Om Deddy. Ahahaha.

Meskipun Jokowi belakangan ini mengaku sudah banyak sekali melibatkan ulama di sekelilingnya, tapi tetap saja isu anti-ulama terus-terusan melekat pada dirinya. Hal ini pun yang akhirnya membuat Jokowi ngomong gini:

“Padahal nih, wakil presiden saya sudah tempatkan Ma’ruf Amin yang bisa dikatakan dedengkot ulama. Beliau Ketua MUI, beliau juga Rais Aam di NU “.  Wkwkwk.

Oh eyke tahu, mungkin Jokowi dibilang anti-ulama karena kemarin pas Reuni 212 doi nggak datang tuh. Jadinya ya gitu deh, banyak yang bilang Jokowi bukan golongan yang peduli dengan ulama. Terus juga Jokowi nggak bisa nyelamatin ulama yang baru saja jadi tersangka pemukulan anak di bawah umur. Ahahaha, eh gengs,  ini baru kemungkinan ya.

Baca juga :  2029 "Kiamat" Partai Berbasis Islam? 

Intinya gengs, meski Jokowi menghadiri acara Deklarasi Ulama Madura untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf yang diselenggarakan atas dukungan Yenny Wahid melalui Konsorsium Kader Gusdur, atau milih Ma’ruf jadi cawapres, tapi kalau belum dekat dengan ormas berinisial “F” ya jadi percuma lah. Wkwkwk. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...