HomeBelajar PolitikJokowi Gemas, Pengen Tabok Orang

Jokowi Gemas, Pengen Tabok Orang

“Kekuatan massa adalah kekuatan Tuhan. Tetapi, apa Tuhan masih ingin bersama-sama kekuatan massa?”


PinterPolitik.com

[dropcap]D[/dropcap]irektur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin menuturkan, tidak ada yang perlu dipersoalkan dari pernyataan Jokowi yang ingin menabok pemfitnah dirinya sebagai aktivis PKI. Sebab, Jokowi pun tidak akan sungguh-sungguh melakukannya.

Menurut Said kalau melihat utuh pidato Jokowi, ia tidak terlihat sungguh-sungguh ingin melakukan hal itu. Walaupun diksi yang digunakan bermakna kekerasan, tetapi Said hanya menangkap itu sebagai ekspresi kegemasan belaka. Hmm, tapi bisa aja sih bang, pilih bahasanya “kegemasan belaka”, biar Jokowi enggak dinilai salah-salah banget ya? Atau gimana nih bang? Wkwkwk.

Memang sih bang Jokowi enggak sunguh-sunguh, tetapi kalau menerut eyke, kalau Jokowi ngomong seperti itu di depan umum jadi tidak pantas deh bang. Kalau Prabowo yang ngomong aneh-aneh seperti itu kan masih wajar aja, soalnya kan dia baru calon yang belum tentu jadi.  Nah, kalau Jokowi kan presiden yang menjadi simbol kita semua. Coba aja bayangkan kalau ada orang yang kesel sama Jokowi, terus ngomong gini:

“Eh, Jokowi! Tangkap saya dalam kurun waktu 24 jam! Saya gemes pengen tabok kamu rasanya. Ehehehe.” Pasti deh yang ngomong gini meskipun bercanda, langsung ditangkap. Jadi intinya, kalau kasusnya Jokowi yang ngomong “pengen nabbok” jadi wajar, tapi rakyat yang bercanda mau nabok dianggap kurang ajar. Kan enggak adil. Ckckck, betul apa betul nih gengs?

Kata Said, kalau Jokowi sungguh-sungguh ingin melakukannya, sejak dulu ia bisa kok dengan mudah menemukan orang-orang yang dianggap telah memfitnahnya. Sebagai presiden, Jokowi juga bisa memerintahkan Polri untuk mencari dan memproses hukum warganet yang selalu mengaitkan dirinya dengan PKI di media sosial.

Hmmm, bang, itu kan dulu. Sekarang buktinya Jokowi sudah mulai tuh nangkep-nangkepin. Awas loh bang, bisa jadi Jokowi keterusan loh! Kayak gitu-gitu kan biasannya nagih, apalagi yang jadi sasaran itu kelompok oposisi. Enggak kebayang deh kalau besok eyke juga ditangkap gara-gara bilang:

“Jokowi kok semakin hari semakin ngeri aja ya, kayak rezim Orde Baru yang dikit-dikit ditangkap dan ditabok!” Wkwkwk. Share on X

Jadi intinya, Said bilang kata-kata Jokowi dapat dimaklumi untuk mengekspresikan kejengkelannya. Tapi, menurut eyke, tidak dapat dimaklumi sama sekali. Alasannya kan sudah jelas lah ya! Nah jadi kesimpulannya, menurut kalian sendiri gimana? Setuju sama Said bahwa Jokowi bercanda dan sah aja, atau setuju sama eyke bahwa yang dikatakan Jokowi tidak wajar dan tidak? Atau kalian bodo amat sama yang dilakuin Jokowi? Ahahaha. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Dengarkan artikel ini: Dibuat dengan menggunakan AI. Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok...

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...