HomeBelajar PolitikJokowi, Bukti Kegagalan RI?

Jokowi, Bukti Kegagalan RI?

“Kamu berhutang sebuah makna kepadaku!”


PinterPolitik.com

[dropcap]J[/dropcap]uru bicara tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Arya Sinulingga, menilai insiden penembakan sejumlah pekerja jalan Trans Papua menjadi sebuah bukti sulitnya pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.

Bagi Arya, hari ini kita semua disadarkan bahwa ternyata membangun itu tidak gampang, membangun itu tidak mudah, dan membangun Indonesia itu tidak mudah.

Lah masa sih bang enggak mudah? Bukannya membangun itu mudah ya? Tinggal kasih aja uang, nanti juga jadi cincay. Kalau kata Gus Dur : “Gitu aja kok repot!” Share on X

Meskipun akhirnya kita semua menjadi sangat berduka melihat sejumlah pekerja yang tewas setelah ditembak kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB), kita juga harus melihat lagi gengs, sebenarnya apa nih yang salah dari rezimnya Jokowi dan yang sebelum-sebelumnya? Sebenarnya apa sih masalah yang paling mendasar yang ada di Papua?

Apakah ini semua bermasalah karena telatnya membangun jalan? Masalah kurang saweran? Masalah perebutan tambang? Masalah perbedaan agama? Atau masalahnya kita semua enggak mengerti apa itu arti dari persatuan Republik Indonesia? Weleh-weleh.

Kenapa ya sudah sejauh ini setelah merdeka, tetapi masih saja ada masalah-masalah seperti ini? Apa mungkin kita masih belum layak dikatakan sebagai negara yang berdaulat sampai hari ini? Kok bisa? Hmm, jangan tanya kok bisa mulu deh gengs, eyke juga bingung kenapa ini semua bisa terjadi!

Walaupun  sebenarnya eyke tahu sih jawabanya. Tapi eyke enggak mau sok tahu deh. Nanti malah dibilang pro sama Jokowi lagi. Atau yang lebih parah lagi kalian malah pikir eyke pro sama KKSB. Kan nanti jadi kacau! Ahahaha.

Intinya mah gengs, Jokowi maupun Prabowo itu harus sadar! Membangun Indonesia itu tidak lah semudah apa yang mereka pikirkan! Mungkin seorang Jokowi tidak akan mampu membangun negara ini tanpa adanya sosok Prabowo, begitupun Prabowo yang tidak akan mampu membangun negara ini tanpa Jokowi.

Baca juga :  Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Makanya, ada baiknya nih, kita sebagai masyarakat Indonesia yang ingin betul negara ini menjadi negara maju yang berdaulat, mampu berdiri di kaki sendiri. Alangkah indahnya mulai hari ini kita ajukan kepada kedua kelompok peserta Pilpres untuk melebur menjadi satu dan fokus saja sama penbangunan negeri.

Memang utopis sih, tapi apa salahnya. Contohnya, dulu sebelum adanya pesawat terbang, utopis banget kan besi berton-ton bisa melayang! Tapi sekarang faktanya apa? Faktanya besi dengan bobotnya berton-ton bisa tuh menampung ratusan manusia melayang di udara! Ahahahay. (G35)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...