HomeBelajar PolitikJokowi Banyak Janji

Jokowi Banyak Janji

“Kebahagiaan dan kebajikan membuat waktu terasa singkat.”


PinterPolitik.com

[dropcap]L[/dropcap]embaga riset Indonesia Development Monitoring (IDM) merilis survei mengenai tingkat elektabilitas Jokowi dan Prabowo Subianto.  Dalam survei tersebut, responden berpandangan bahwa janji-janji Jokowi banyak yang tidak mampu dipenuhi.

Masa sih? Curiga nih eyke hasil surveinya disabotase sama kubu kamvret.

Menurut IDM, sebanyak 71,8 persen responden mengatakan Jokowi gagal menepati janjinya seperti swasembada pangan. Demikian juga dalam hal pemerintahan bersih (bebas korupsi), sebanyak 62,1 persen responden menyatakan Jokowi tidak berhasil memberantas korupsi. Weleh-weleh.

Yang gini-gini nih gengs, fix banget deh pasti kemvret yang jawab, meraka ngarang-ngarang biar bisa bilang kalau Jokowi itu gagal urus negara. Padahal nih gengs kalau menurut eyke ya, Jokowi itu tidak gagal sama sekali loh dalam hal mengurus negeri ini.

Oke lah ya kalau saat ini Jokowi belum berhasil mewujudkan swasembada pangan dan dianggap gagal menahan kasus korupsi yang terus terjadi. Tapi kan seenggaknya kita sekarang masih bisa makan nasi dan makan tempe.

Terus juga kan jaman Jokowi masih banyak koruptor kelas kakap yang berhasil ditangkap. Jadi intinya kita belum bisa dong bilang Jokowi gagal alias tidak berhasil? Share on X

Coba deh kalian pikir, emang presiden sebelum-sebelumnya bisa menuntaskan masalah korupsi? Emang yang sebelumnya sudah berhasil buat swasembada pangan? Siapa? Mungkin cuma Soeharto. Swasembada sih swasembada, tapi kalau yang sejahtera dia-dia lagi, mau buat reformasi lagi? Wkwkwk.

Intinya mah kurang elok lah gengs kalau kita bilang Jokowi itu gagal atau tidak berhasil menepati janjinya untuk menjadikan negara ini maju. Alangkah lebih eloknya kita bilang Jokowi belum diridhoi menjadi utusan Tuhan yang bisa membuat negara ini menjadi negara maju atau menjadi negara yang segala halnya bisa diurus sendiri. Gitu gengs, kalau sudah gini kan enak dibacanya juga. Ehehehe.

Eh tapi sebentar gengs, kalau kita sudah sepakat bilang Jokowi bukan orang yang tepat, bukan berarti juga Prabowo lah orang yang tepat ya gengs. Kok bisa? Ya bisa lah, wong Prabowo belum pernah ngasih bukti apa-apa.

Nah terus orang yang tepat siapa dong, kalau Jokowi bukan Prabowo juga bukan? Ya yang pasti gengs banyak-banyak mendekatkan diri kepada yang maha kuasa deh, biar siapa pun yang memimpin negara ini bisa menjadi panutan dan membuahkan keberhasilan. Betul apa betul gengs?

Daripada pusing-pusing mikirin siapa orang yang tepat untuk memimpin negeri ini, mending kita mikirin ungkapannya William Shakespeare, kali aja kan setelah baca ungkapan ini kita dapat pencerahan:

“Manusia yang dapat membina dunia serta kemajuannya adalah manusia yang dapat memuja dan mengkritik.”(G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...